Anda belum login :: 25 Apr 2025 06:50 WIB
Detail
BukuTinjauan Yuridis Kedudukan Tiket Penumpang dalam Perjanjian Pengangkutan Udara pada PT. Sriwijaya Air
Bibliografi
Author: WINATA, WILLYARDI ; IMAM SUBEKTI (Advisor)
Topik: Hukum Pengangkutan Udara; Perjanjian Pengangkutan Udara
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Willyardi Winata's Undergraduated Theses.pdf (214.26KB; 30 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-2955
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pengguna transportasi udara di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan berbagai regulasi pemerintah yang mengatur berbagai sistem penerbangan kita, yang berujung pada murahnya harga tiket pesawat yang membuat calon penumpang melirik moda transportasi ini. Masalah pun kemudian timbul, ketika penumpang merasa dirugikan oleh maskapai tertentu, sedangkan maskapai berkilah melaksanakan
penerbangan sesuai dengan perjanjian baku yang tertulis di dalam tiket pesawat. Klausula baku di dalam tiket pesawat berisikan pokok perjanjian yang dibuat sepihak oleh pihak maskapai, dan penumpang dianggap setuju saat pembelian tiket tersebut. Jika diteliti lebih dalam isi klausula tersebut lebih banyak mengabaikan hak – hak penumpang, padahal UU dan peraturan pelaksananya berupaya melindungi kepentingan hak – hak penumpang, dan bahkan melarang penggunaan klausula baku yang mengabaikan hak –
hak penumpang. Hal ini juga berkaitan dengan kesadaran penumpang untuk menjadi penumpang yang arif dan kritis, sebab banyak sekali penumpang yang sama sekali tidak ingin tahu apa yang menjadi hak mereka, padahal hak itu merupakan hak – hak dasar penumpang, seperti hak mendapatkan informasi apabila terjadi keterlambatan. Menurut UU, tiket pesawat hanya merupakan salah satu bukti adanya perjanjian pengangkutan, sedangkan maskapai menganggap tiket pesawat merupakan bukti mutlak adanya
perjanjian pengangkutan. Oleh karena yang menjadi pokok masalah adalah bagaimana kedudukan tiket pesawat dalam perjanjian pengangkutan, apa saja klausula yang memberatkan penumpang, serta pelaksanaannya, penelitian dilakukan dengan metodologi studi pustaka dan wawancara dengan berbagai pihak. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, operator penerbangan, dan penumpang sendiri, guna menciptakan dunia pernebangan Indonesia yang lebih baik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)