Opini audit merupakan suatu simbol kepercayaan publik terhadap kredibilitas dan kehandalan informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan. Dalam perkembangannya, peran opini audit menjadi penting dalam kaitannya dengan citra perusahaan di mata para pengguna laporan keuangan, diantaranya para pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi opini audit, diantaranya adalah perubahan dalam dewan direksi, komite audit, dan kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Dewan direksi mewakili pihak manajemen merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pelaporan keuangan perusahaan, termasuk kecukupan pengungkapan-pengungkapan yang diperlukan, salah satunya mengenai rencana-rencana manajemen untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam penyusunan laporan keuangan, dewan direksi dapat dibantu oleh komite audit. Salah satu tugas komite audit adalah memastikan bahwa asumsi going concern diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan, dan pengungkapanpengungkapan yang diperlukan telah cukup diungkapkan. Kinerja dewan direksi dan komite audit dalam proses penyusunan laporan keuangan sebagaimana telah dipaparkan akan mempengaruhi auditor dalam memberikan opini going concern. Selain itu, proses pernyataan opini auditor juga dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang diaudit, karena selain memperhatikan kesesuaian penyajian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, auditor juga harus mempertimbangkan masalah kesangsian terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Pentingnya peranan opini audit dapat menimbulkan praktik opinion shopping, yaitu praktik penggantian auditor (auditor switching) dalam rangka memperoleh opini audit yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara perubahan dewan direksi dengan opini audit going concern dan auditor switching; menganalisis hubungan antara komite audit dengan opini audit going concern; menganalisis hubungan antara kondisi kesehatan keuangan perusahaan dengan opini audit going concern dan auditor switching; dan menganalisis hubungan opini audit going concern terhadap auditor switching. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan selain bank dan lembaga keuangan lainnya yang berada di Indonesia. Data dikumpulkan melalui observasi terhadap laporan keuangan dan pengolahan data menggunakan metode binary regresi logistik dengan program SPSS versi 16.0, dengan nilai signifikansi yang ditetapkan sebesar 10%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa (1) perubahan dewan direksi mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap opini audit going concern, (2) komite audit memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap opini audit going concern, (3) kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang diproksi dengan H-Score mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap opini audit going concern, (4) opini audit going concern mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap auditor switching. Agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik, maka dalam penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dan variabel-variabel yang digunakan seperti audit fee dan kualitas audit. Sebaiknya opini audit going concern hanya diklasifikasikan dari opini audit wajar tanpa pengecualian. Selain itu dapat memfokuskan objek penelitian pada jenis usaha tertentu, misalnya perusahaan manufaktur. |