Dalam persaingan yang sangat ketat di dunia usaha, perusahaan harus selalu dapat meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan mutu produk dan juga mengendalikan biaya kualitas, PT Apac Inti Corpora harus membuat laporan biaya kualitas secara periodik dengan model metode the quality-costing approach. Dalam penelitian, setelah pelaporan biaya kualitas diterapkan, penulis dapat mengklasifikasikan masing-masing kategori biaya kualitas terhadap total biaya kualitas yang terjadi selama tahun 2007 sebagai berikut biaya pencegahan 33,77%, biaya penelitian 28,14%, biaya kegagalan internal 33,16%, dan biaya kegagalan eksternal 4,89%. Dan juga didapatkan persentase total biaya kualitas terhadap total penjualan tahun 2007 adalah 6,20% tetapi standar ideal program manajemen kualitas bagi perusahaan adalah 2,5%. Perbedaan tersebut akan berdampak bagi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah sangat peduli terhadap kualitas produk yang dihasilkankarena banyak kegiatan pencegahan biaya kualitas dilakukan, tetapi biaya yang ada belum dialokasikan dengan baik karena walaupun besarnya biaya pencegahan 33,77%, biaya kegagalan juga tetap tinggi sebesar 33,16%. Kemudian laba aktual yang dihasilkan perusahaan ketika biaya kualitas sebesar 6,20% dari total penjualan adalah $ 193.703,03 sedangkan laba yang diharapkan perusahaan pada saat standar biaya kualitas sebesar 2,5% dari total penjualan adalah $ 2.227.584,86. Maka dapat dilihat bahwa terjadi dampak penyimpangan profit sebesar $ 2.033.881,83. |