CAMELS yang terdiri dari permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar digunakan oleh Bank Indonesia sebagai alat ukur kinerja perbankan di Indonesia. Return sebagai salah satu indikator tingkat keuntungan investasi banyak digunakan oleh investor untuk menilai layak tidaknya investasi terhadap suatu perusahaan. Alokasi modal berpengaruh terhadap return saham. Bila modal meningkat, bank dikatakan sehat sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya. Makin banyak investasi yang ditanamkan makin banyak return yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh antara CAMELS sebagai variabel independen dan return sebagai variabel dependen. CAMELS diproksikan dengan permodalan (DPR dan PER), kualitas aktiva (aktiva bermasalah), manajemen (komisaris independen dan komite audit), earnings (BOPO dan ROE), likuiditas (LDR) sedangkan untuk sensitivitas tidak dijadikan variabel dalam penelitian ini. Return diproksikan dengan return realisasi saham yang dihasilkan dari selisih antara harga saham saat ini dikurangi harga saham tahun sebelumnya dibagi dengan harga saham tahun sebelumnya. Kedua variabel diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. |