Anda belum login :: 25 Jul 2025 07:10 WIB
Detail
BukuKonflik intrapersonal wanita lajang terhadap tuntutan orangtua untuk menikah
Bibliografi
Author: Suci, Eunike Sri Tyas ; NOVIANA, CATARINA LABOURE DIAN
Topik: Wanita Lajang; Konflik Intrapersonal; Menikah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext: paper final Catarina-Eunike.pdf (68.77KB; 121 download)
Abstract
Jumlah wanita lajang pada usia dewasa awal yang bekerja meningkat di Indonesia. Mereka memilih melajang karena ingin meluangkan waktu dan energinya pada karir. Status pernikahan bisa menghambat totalitas wanita untuk fokus terhadap pekerjaannya. Di lain pihak, orangtua berharap anak wanitanya segera menikah agar terhindar pelabelan negatif dari masyarakat, hidupnya terjamin, dan segera memberi cucu. Label yang paling sering didengar adalah “perawan tua” atau “tidak laku”. Hal ini membuat orangtua menuntut anak wanitanya segera menikah.

Tuntutan ini membuat konflik intrapersonal pada wanita lajang yang bekerja. Konflik intrapersonal adalah konflik antara individu dengan dirinya sendiri dan terjadi pada waktu yang bersamaan ketika individu memiliki kebutuhan, keinginan, kenyataan dan nilai yang tidak sejalan satu sama lain dan tidak mungkin kedua-duanya dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran konflik intrapersonal yang dialami wanita bekerja yang masih lajang pada usia dewasa awal terhadap tuntutan menikah oleh orangtuanya.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 4 subyek dari tingkat sosial menengah ke atas yang terbagi menjadi 2 kelompok usia: 25 – 29 dan 30 – 35 tahun. Wanita lajang tersebut mendapat tuntutan menikah dari orangtua dan merasa berkonflik.Variasi subyek adalah status relationship, tinggal bersama orangtua atau tidak, dan suku bangsa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuntutan orangtua untuk menikah bagi wanita lajang adalah merupakan nilai yang harus dipatuhi. Konflik intrapersonal terjadi ketika kebutuhan, nilai dan harapan wanita lajang tidak sejalan dengan keinginan mereka untuk mengikuti amanat orangtua dalam hal menikah. Intensitas konflik intrapersonal dipengaruhi oleh budaya, karakteristik subyek, seberapa besar nilai dapat mempengaruhi perilaku serta perasaan subyek, urutan kelahiran dan saudara yang sudah menikah. Agar konflik intrapersonal tidak berdampak negatif pada wanita lajang, diharapakan penelitian ini membuka cakrawala orangtua dalam memahami anak wanitanya yang hidup di masa kini. Keinginan orangtua agar anaknya segera menikah diharapkan untuk dikomunikasikan dengan baik sehingga kesejahteraan mental anak tetap terjaga.
Kajian editorial
Dipresentasikan dalam Temu Ilmiah Nasional & Kongres XI Himpunan Psikologi Indonesia, Surakarta, 18 – 20 Maret 2010.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)