Pada era globalisasi ini, cepatnya perkembangan bisnis di berbagai sektor membuat persaingan antar perusahaan semakin tajam sehingga perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan kualitasnya. Bagi perusahaan finance yang kegiatan utamanya memberikan kredit, tentu nya tidak lepas dari resiko kredit macet. Oleh karena itu perlu dilakukan audit agar perusahaan dapat melakukan penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan prosedur serta kebijakan kredit yang dimilikinya sehingga dapat melakukan perbaikan guna meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi resiko kredit macet. Penulis melakukan penelitian pada PT BFI FINANCE INDONESIA, Tbk. menggunakan data-data yang diperoleh dengan internal control questionnaire (ICQ), observasi, dan wawancara sebagai dasar untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prosedur, pengendalian intern, dan kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan. Dalam proses penelitian tersebut, penulis menemukan bahwa perusahaan memiliki prosedur pemberian kredit yang jelas, pemisahan tugas dan wewenang, otorisasi oleh pejabat yang berwenang, dan penyimpanan dokumen yang sistematis. Perusahaan juga menerapkan kebijakan konservatif yang diiringi dengan pergeseran strategi ke usaha kecil menengah. Berdasarkan temuan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa kebijakan dan prosedur pemberian kredit pada PT BFI FINANCE INDONESIA sudah baik meskipun masih ada sedikit kelemahan. Oleh karena itu penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk meningkatkan efektivitasnya. |