Anda belum login :: 10 May 2025 08:57 WIB
Detail
BukuHubungan Self-efficacy dengan Perilaku Pap Smear pada Wanita Dewasa di Jakarta
Bibliografi
Author: FEBRINA ; Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor)
Topik: Kanker Serviks; Perilaku Pap Smear; Self-efficacy
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Febrina's Undergraduated Theses.pdf (577.05KB; 111 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1480
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Jumlah penderita kanker serviks di Indonesia semakin meningkat. Padahal, pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan deteksi dini seperti pap smear. Dengan melakukan pap smear, wanita dapat memprediksi kemunculan kanker. Sehingga dapat dilakukan pengobatan sedini mungkin. Sayangnya, di Indonesia sendiri, wanita yang melakukan pap smear masih sangat minim. Faktor yang berkontribusi terhadap perilaku pap smear antara lain rekomendasi pihak layanan kesehatan, peningkatan jumlah pelayanan dan informasi pap smear. Namun, selain faktor demografis tersebut, perlu juga diperhatikan faktor dari dalam diri. Faktor dari dalam diri yang berhubungan dengan perilaku pap smear salah satunya adalah self-efficacy. Self-efficacy adalah keyakinan dalam memunculkan perilaku, dalam hal ini adalah pap smear. Sesuai teori Bandura, jika seorang wanita memiliki self-efficacy pap smear tinggi, maka ia akan mampu mengatasi kesulitan untuk tetap melakukan pap smear. Berdasarkan penelitian yang sudah ada, self-efficacy memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pap smear. Namun, ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa self-efficacy tidak berhubungan dengan perilaku pap smear karena self-efficacy itu secara otomatis sudah terberi. Selain itu, pemaknaan self-efficacy juga dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia yang menganut Kebudayaan Timur lebih mementingkan keputusan bersama dan kekuatan kelompok. Sedangkan pada Kebudayaan Barat lebih mementingkan kebebasan dan kekuatan individu. Sehingga, peran self-efficacy di Indonesia masih dipertanyakan. Karena adanya ketidaksesuaian antara teori dan hasil penelitian, maka peneliti terdorong untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan perilaku pap smear pada wanita di Jakarta. Peneliti menggunakan kuesioner self-efficacy untuk mengukur self-efficacy pap smear. Sampel penelitian ini adalah wanita dewasa madya berusia 40 sampai 60 tahun dengan sosial ekonomi menengah ke atas dan tingkat pendidikan minimal SMU atau sederajat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 126 wanita yang memiliki pengetahuan tentang pap smear. Hipotesis penelitian diuji menggunakan metode korelasional chi square test of independence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara self-efficacy dengan perilaku pap smear. Frekuensi wanita dengan self-efficacy pap smear tinggi dan melakukan pap smear lebih tinggi daripada yang diharapkan. Frekuensi wanita dengan self-efficacy pap smear rendah dan melakukan pap smear lebih rendah daripada yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi yang menjelaskan hubungan antara dua variabel, namun tidak menjelaskan mengapa kedua variabel ini berhubungan. Maka, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan sebab akibat antara self-efficacy dan perilaku pap smear.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)