| Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek-aspek kedekatan hubungan antar saudara kandung dengan aspek-aspek kecenderungan memaafkan. Dalam berinteraksi satu sama lain dengan saudara kandung, seseorang tidak terlepas dari konflik. Salah satu penyelesaian konflik ialah dengan cara memaafkan. Dengan memaafkan maka mereka telah membuka jalan bagi pemulihan atau pembangunan hubungan antar saudara kandung sehingga mereka tidak memendam sakit hati sepanjang hidup mereka. Seharusnya saudara kandung yang memiliki hubungan yang dekat memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk memaafkan saudaranya ketika terjadi konflik di antara mereka. Namun, pada kenyataannya, tidak semua konflik yang diala mi oleh saudara kandung yang memiliki hubungan yang dekat diakhiri dengan memaafkan. Saudara kandung yang tidak dapat memaafkan saudaranya dan memendam sakit hati bisa mempengaruhi well-being serta hubungan mereka dengan saudara kandungnya pada masa dewasa, bahkan tidak tertutup kemungkinan konflik lama akan muncul kembali. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian korelasional dengan menggunakan accidental sampling dengan jumlah subjek sebanyak 120 orang. Peneliti menggunakan Forgivingness Questionnaire untuk mengukur kecenderungan memaafkan dan Adult Sibling Relationship Questionnaire untuk mengukur kedekatan hubungan antar saudara kandung. Karakteristik subjek penelitian adalah individu yang memiliki saudara kandung, termasuk rentang usia dewasa muda (20-25 tahun) serta berdomisili di Jakarta. Kedua alat ukur terbukti valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Forgivingness Questionnaire terdiri dari 3 aspek. Aspek kesiapan merefleksikan kecenderungan umum dalam diri individu untuk memaafkan atau membalas dendam tidak peduli akan situasi transgresi yang dialaminya. Aspek kepekaan mensintesis efek dari berbagai faktor personal dan sosial yang mendorongnya untuk memaafkan. Aspek halangan terhadap pemaafan merefleksikan halangan-halangan yang dapat membuat individu tidak memaafkan. Adult Sibling Relationship Questionnaire terdiri dari 3 aspek. Aspek warmth merefleksikan kedekatan hubungan antar saudara kandung yang diwarnai dengan kesamaan, keintiman, kepedulian, kekaguman, dukungan baik dukungan secara emosiona maupun dalam bentuk bantuan praktis, penerimaan, serta pengetahuan mengenai saudara kandungnya. Aspek Conflict merefleksikan kedekatan hubungan antar saudara kandung yang diwarnai dengan kompetisi, perselisihan paham atau pendapat, saling mengkritik, keinginan untuk mendominasi satu sama lain, kejengkelan, kemarahan, kesedihan, dan kecemburuan. Aspek Rivalry merefleksikan perasaan seseorang mengenai perlakuan orang tua yang bersikap adil atau yang lebih berpihak pada salah satu saudara kandung. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Aspek Warmth dengan Aspek Kepekaan. |