Secara umum pembentukan setiap badan usaha bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara memaksimalkan laba. Sebagai obyek penelitian adalah PT Mobil Telekom yang bergerak di bidang perdagangan. Barang dagang utama PT Mobil Telekom adalah alat komunikasi radio. PT Mobil Telekom menggunakan sistem perpetual untuk mencatat persediannya. Dengan menggunakan sistem pencatatan perpetual yang mencatat harga pokok barang setiap ada pembelian dan penjualan, maka perusahaan dapat mengamati aliran keluar masuknya barang dengan seksama dan lebih menjamin keakuratan nilai persediaan yang tersedia di gudang. Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui setiap saat mutasi persediaan, yaitu berapa barang yang sudah terjual dan berapa yang masih tersisa. PT Mobil Telekom menggunakan metode penilaian persediaan FIFO. Dengan demikian nilai persediaan akhir merupakan harga pokok yang berasal dari pembelian barang yang paling terakhir. menggunaan metode FIFO akan mengahasilkan harga pokok penjualan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode LIFO dan Average. Hal ini menyebabkan nilai persediaan akhir dengan menggunakan metode FIFO akan lebih besar dibandingkan dengan LIFO dan Average. Dengan demikian laba kotor perusahaan dengan menggunakan metode FIFO akan lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan metode LIFO maupun Average. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi atas barang dagang pada PT Mobil Telekom telah diterapkan dengan wajar dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan |