Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Dalam Negri dan memiliki perananan penting untuk meningkatkan tabungan pemerintahan yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Pajak penghasilan merupakan salah satu instrument yang menjadi sub-bagian dari perpajakan Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan studi kasus pada evaluasi perhitungan pajak penghasilan badan untuk meningkatkan pendapatan negara dari pajak pada PT MAJU TEX. Penulis memperoleh data yang diperlukan dengan melakukan studi kasus atas laporan keuangan PT MAJU TEX. Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Dalam pengakuan Penghasilan usaha untuk Laporan Akuntansi Komersial perusahaan, PT MAJU TEX menggunakan dasar akrual. 2. Atas pembelian bahan baku impor selama tahun 2008 dengan total Rp 5.807.869.711,-, PT MAJU TEX tidak melengkapi Lampiran III pada SPT Tahunannya. 3. Seharusnya terdapat keterangan PPh 22 impor terhadap pembelian pada Recron Malaysia. Pajak penghasilan tersebut merupakan kredit pajak. 4. Terdapat beberapa biaya-biaya untuk keperluan pribadi direksi yang dibebankan juga dalam biaya perusahaan. Serta beberapa biaya ditemui yang tidak disertai bukti-bukti mendukung. Seperti pada biaya perjanalan dinas. 5. Menurut analisis penulis, Laporan laba rugi fiskal lebih kecil dari pada laporan laba rugi komersial PT MAJU TEX yaitu sebesar Rp 299.474.564. 6. Karena masih terdapat sisa kompensasi kerugian fiskal dari tahun 2005, PT MAJU TEX tidak dikenakan pembayaran pajak. 7. PT MAJU TEX membuat laporan keuangan komersial diusahakan sesuai dengan keperluan fiskal agar tidak perlu melakukan koreksi fiskal. Hal tersebut terjadi pada penilaian persediaan yg sudah sesuai dengan metode yang di gunakan oleh pajak yaitu FIFO (First In First Out). Begitu juga dalam penilaian aktiva tetap. PT MAJU TEX menggunakan metode penyusutan garis lurus (straight line methode), yang sudah sesuai dengan yang diakui oleh fiskal. Namun koreksi pada penyusutan hanya terjadi karena adanya kesalahan saji dalam laporan keuangan. |