Setiap tahunnya penderita diabetes mellitus baik di Indonesia maupun di dunia bertambah. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis dan tidak dapat disembuhkan. Semakin lama seseorang hidup dengan diabetes maka semakin menurunkan fungsi dan kerja organ seseorang tersebut. Oleh karena itu, kondisi diabetes ini perlu dikontrol agar tidak menimbulkan komplikasi yang dapat berakibat kematian. Kontrol tersebut dapat dilakukan dengan menjalani perawatan seperti diet atau pola makan terencana, olahraga, dan konsumsi obat oral secara rutin. Perawatan ini melibatkan perubahan gaya hidup yang seringkali mengganggu bagi penderita yang menjalaninya dan tak jarang muncul reaksi emosi seperti marah, denial, dan depresi. Dalam menjalani proses perubahan gaya hidup, diperlukan penerimaan diri agar penderita dapat menyesuaikan diri dengan proses tersebut. Selain itu, diperlukan dukungan dari orang-orang di sekitar penderita untuk membantu proses tersebut. Dukungan ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan penderita sehingga persepsi seseorang akan dukungan sosial yang diterimanya (perceived social support) menjadi penting. Melalui penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara perceived social support dan penerimaan diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Peneliti menggunakan Social Support Questionnaire Short Form (SSQSF) dan Berger Self Acceptance Scale untuk mengukur masing-masing perceived social support dan penerimaan diri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus tipe 2 baik laki-laki maupun perempuan berusia 35 – 55 tahun, telah menjalani perawatan diet atau terapi nutrisi, olahraga, dan konsumsi obat oral, dan menderita penyakit diabetes mellitus minimal satu tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang. \Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah penyedia support (number) dengan penerimaan diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepuasan terhadap penyedia support dengan penerimaan diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang signifikan antara perceived social support dan penerimaan diri. |