Anda belum login :: 08 May 2025 11:31 WIB
Detail
BukuPerbedaan Jenis Coping Stress Pada Remaja Awal yang Mengalami Konflik Interpersonal dengan Orangtua Berdasarkan Urutan Kelahiran
Bibliografi
Author: CHARLES, ANDRIA ; SUTARYO, LYLY PUSPA PALUPI (Advisor); Purwanti, Margaretha (Advisor)
Topik: Coping Stress; Konflik Remaja; Urutan Kelahiran
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Andria Charles's Undergraduated Theses.pdf (660.25KB; 162 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1446
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Usia remaja merupakan masa transisi. Pada usia remaja muncul berbagai karakteristik yang khas pada remaja. Adanya perubahan karakteristik pada remaja membuat interaksi antara remaja dan orangtua rentan terhadap konflik. Konflik yang tidak ditangani dengan baik dapat memberikan dampak yang buruk bagi remaja, dapat menjadi salah satu sumber stres (Haber & Runyon dalam Doelhadi, 1997). Menurut Lazarus dan Folkman (1984) dalam kondisi stres, individu, termasuk remaja akan melakukan coping untuk meminimalisir stres tersebut. Terdapat dua strategi coping yaitu emotion-focused dan problem-focused. Kepribadian dikatakan sebagai faktor yang sangat menentukan pemilihan jenis coping (Ben-porath & tellegen; Lazarus & Folkman; Moss & Schaeffer dalam Hewitt & Flett, 1996), sedangkan kepribadian sesorang terkait dengan urutan kelahiran. Dengan adanya hubungan tersebut, maka peneliti ingin melihat apakah terdapat perbedaan jenis coping baik pada problem-focused maupun emotional-focused pada anak dengan urutan kelahiran pertama, tengah dan terakhir. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja awal, berusia 11-15 tahun, yang tinggal di daerah jakarta, dan masih bersekolah. Hasil penelitian menunjuka tidak terdapat perbedaan jenis problem-focused coping pada anak pertama, tengah, maupun terakhir. Selain itu juga tidak terdapat perbedaan jenis emotion-focused coping pada anak pertama, tenagah dan terakhir. Hasil penelitian menunjukan konflik antara orangtua dan remaja menimbulkan stres bagi remaja. Pihak yang paling banyak dinilai sering berkonflik dengan remaja adalah ibu. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penelitian sejenis yang akan datang antara lain jika penelitian berkaitan dengan urutan kelahiran sebaiknya partisipan anak pertama, tengah dan terakhir merupakan saudara kandung sehingga bisa dipasangkan dengan setara. Dalam pengumpulan data, sebaiknya alat ukur terdiri dari item yang lebih sedikit dan sederhana. Peneliti menanyakan status pekerjaan orangtua untuk data kontrol, terutama jika topik yang diteliti berhubungan dangan konflik remaja-orangtua. Sedangkan saran praktis yang dapat diberikan bagi peneliti untuk orangtua dan guru anatara lain: orangtua dapat menjadi sosok yang bersahabat bagi remaja, agar jika berada dalam kondisi stres remaja dapat mempunyai pihak yang dekat dengan mereka. Orangtua sebaiknya berusaha untuk mengarahkan penyelesaian konflik dengan cara negosiasi atau komunikasi yang bersifat asertif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)