Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan saat ini dirasakan semakin hari semakin penting. Ada beberapa faktor yang akan menunjang tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan diantaranya adalah, unsur material, modal, sumber daya manusia, dan lain-lain. Diantara faktor tersebut, unsur sumber daya manusialah yang memegang peranan yang sangat kuat dalam arti, sumber daya manusialah yang akan membuat faktor-faktor yang lain berfungsi optimal. Dengan kata lain, faktor sumber daya manusia menjadi unsur kunci agar supaya unsur-unsur penunjang perusahaan lainnya dapat berfungsi dengan maksimal. Sumber daya manusia yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggilah yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Kesejahteraan merupakan imbalan/pengganti dan bahkan penghargaan yang diberikan oleh perusahaan terhadap jasa, produktivitas kerja yang telah dihasilkan oleh karyawan dalam bekerja dengan batas kurun waktu tertentu. Kesejahteraan yang baik adalah yang diberikan secara adil dan layak serta sesuai dengan kemampuan perusahaan, sehingga pada akhirnya dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi karyawan terhadap kesejahteraan dengan motivasi berprestasi dalam lingkungan kerja. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang, dengan berdasarkan karakteristik yang sama, yaitu memiliki jabatan staf. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu mencari hubungan antara 2 variabel yaitu variabel persepsi karyawan terhadap kesejahteraan dengan variabel motivasi berprestasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala sikap dan skala penilaian. Pada instrumen penelitian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Hasil perhitungan korelasi antara persepsi karyawan terhadap kesejahteraan dengan motivasi berprestasi, menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi karyawan terhadap kesejahteraan dengan motivasi berprestasi dengan nilai probabilitas korelasi dengan signifikansi sebesar 0,162 (p > 0,05). Saran untuk divisi manajemen sumber daya manusia perusahaan agar dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi karyawannya tidak hanya dengan meningkatkan kesejahteraan saja, tetapi dengan faktor-faktor lainnya. Bagi program studi bimbingan dan konseling agar membekali mahasiswanya dengan informasi bahwa untuk meningkatkan motivasi berprestasi tidak hanya dengan meningkatkan tingkat kesejahteraan saja. |