Anda belum login :: 03 Jun 2025 12:43 WIB
Detail
BukuKebutuhan Pelatihan Pengelolaan Stres pada Guru Tingkat Sekolah Dasar Negeri 04 Petang, Jakarta
Bibliografi
Author: YULIANI, LIDWINA ; Sutoyo, Nani Indra Ratnawati Nurrachman (Advisor)
Topik: Modul Pelatihan; Stres; Pengelolaan Stres; Guru SDN
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Profesi Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Lidwina Yuliani's Master Theses.pdf (1.18MB; 67 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MP-055
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Guru SD memiliki program kerja pembelajaran yang tidak mudah sebab pembelajaran pada dasarnya merupakan aktivitas yang kompleks. Dalam pembelajaran, guru SD tidak cukup hanya mengelola sumber belajar tetapi juga menjadikan dirinya sebagai sumber belajar bagi para siswa (Davies dalam Sutjipto, 2001). Beban kerja antara guru yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) dan yang mengajar di SLTP, SMU, atau SMK nampak ada perbedaan yang signifikan. Beban kerja guru SD, karena mereka berstatus sebagai guru kelas, harus menguasai hampir seluruh materi mata pelajaran yang terdapat dalam susunan kurikulum. Pada Kurikulum 1994, seorang guru SD rata-rata mengajar tujuh mata pelajaran, sementara guru SLTP, SMU, atau SMK hanya mengajar satu mata pelajaran tertentu karena status mereka adalah guru bidang studi (Sutjipto, 2001). Selain masalah-masalah yang terjadi dalam pekerjaan, guru juga memiliki masalah pribadi, keluarga, atau lingkungan masyarakat pada diri mereka. Masalah pribadi dan masalah dalam tugas sebagai guru, serta tuntutan guru mengenai kinerja dalam persiapan pengajaran, fungsi-fungsi administrasi, hubungan dengan murid, orangtua dan komunitasnya menjadi masalah-masalah yang setiap hari dihadapi oleh para guru dan dapat meningkatkan emosi dan masalah-masalah psikologis dalam hidup dan pekerjaan mereka (Campbell & Neill; Webb & Vulliamy, dalam Troman, 2000). Kejadian atau masalah yang dialami oleh seseorang dapat dinilai berat atau tidak, sangat tergantung dari respon yang diberikan oleh individu yang mengalaminya. Taylor (1991) mengatakan bahwa stres merupakan proses menilai suatu kejadian (baik kejadian menyakitkan, menantang atau kejadian yang menjadi pelajaran), menilai respon mana yang potensial untuk menangani kejadian, dan bereaksi terhadap kejadian tersebut di mana reaksi itu dapat bersifat fisik, kognitif, emosi, maupun perubahan perilaku. Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 04 petang, Jakarta juga diperoleh bahwa guru cukup rentan untuk terkena stres, baik yang berasal dari masalah pribadi, keluarga, maupun siswa atau pekerjaan. Sedangkan sasaran langsung yang paling dekat dalam melampiaskannya saat para guru sedang mengalami stres adalah siswa-siswa didiknya. Respon mengatasi stres yang muncul pada seseorang biasanya terjadi secara spontan (Taylor, 1991). Sumber stres yang dirasakan sangat berat sehingga seringkali usaha seseorang tidak cukup untuk mengurangi stres yang timbul. Karena seorang individu seringkali merasa sulit untuk mengatur stres yang mereka hadapi, maka psikologi kesehatan meningkatkan kesadaran akan perlunya teknik dari pengelolaan stres (Taylor, 1991). Dampak dari stres yang dialami oleh seseorang dapat berakibat pada kesehatan mental dan kesehatan fisik (Levi, 2005). Bahkan stres pada guru dapat berakibat pada sistem pendidikan secara keseluruhan (Kryiacou & Sutcliffe, dalam Pettegrew & Wolf, 1982). Dengan mempertimbangkan dampak dan akibat jangka panjang dari stres pada guru, maka peneliti berpendapat bahwa stres merupakan suatu fenomena yang perlu diteliti dan ditindaklanjuti. Karena sesungguhnya akibat jangka panjang ini dapat dicegah, ketika seseorang dapat mengelola stres yang dimilikinya dengan baik. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan gambaran stres pada guru tingkat SDN. Berdasarkan hasil dari analisa tersebut, hasil penelitian yang berupa gambaran stres, serta kebutuhan akan pelatihan menjadi masukan bagi peneliti dalam membuat modul. Selanjutnya modul tersebut dapat digunakan bagi pemerhati guru untuk melaksanakan Pelatihan Pengelolaan Stres pada Guru tingkat SD.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)