Activity based costing (ABC) merupakan metode perhitungan harga pokok produksi berdasarkan aktivitas yang menggunakan baik unit maupun nonunit-based cost drivers untuk mengalokasikan biaya ke produk. ABC menyajikan informasi mengenai biaya produksi yang lebih akurat dan informatif yang dapat membantu pengambilan keputusan tentang penentuan harga jual sehingga pengukuran profitabilitas produk lebih akurat dan perusahaan dalam kondisi yang kompetitif. Dengan biaya produksi yang akurat, penerapan cost-volume-profit (CVP) analysis pada metode ABC dapat menjadi lebih akurat, karena biaya variabel dan biaya tetap dikategorikan berdasarkan biaya yang pemicunya adalah unit-level dan nonunit-level. PT Java Rubber Indonesia (JRI), yang baru berdiri sejak tahun 2006, menerapkan perhitungan harga pokok dengan metode tradisional. Dengan dilakukannya perhitungan harga pokok dengan metode ABC oleh Penulis, diketahui bahwa PT JRI memperhitungkan harga pokok produknya terlalu rendah (undercosted) dibandingkan harga pokok produk dengan metode ABC, sehingga penetapan harga jualnya pun menjadi kurang tepat dan kontribusi laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Melalui perhitungan CVP pada metode ABC yang dilakukan Penulis, dapat diketahui titik BEP, tingkat projected sales dengan target laba tertentu, dan titik aman bagi produkproduk PT JRI. Berdasarkan analisis Penulis, sebaiknya PT JRI menerapkan metode ABC untuk memperhitungkan harga pokok produknya. Karena walaupun selisih undercosted yang didapat cenderung kecil nilainya, namun jika diperhitungkan untuk total produksi setiap produk untuk jangka waktu yang panjang, maka akan sangat merugikan perusahaan. Penerapan metode ABC memang rumit serta memakan waktu dan biaya, namun perusahaan akan mendapatkan hasil yang sepadan. |