Pembangunan merupakan salah satu struktur penting dalam kehidupan manusia. Untuk merealisasikan pembangunan khususnya pembangunan secara fisik, dibutuhkan perusahaan kontraktor. Penulis ingin menganalisa metode pelaporan dan pencatatan dalam salah satu proyek jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan kontraktor, yaitu PT Istaka Karya (Persero). Terdapat 2 metode pengakuan pendapatan dalam kontrak jangka panjang yang dapat digunakan, yaitu metode kontrak selesai dan persentase penyelesaian. PT Istaka Karya (Persero) menggunakan metode persentase penyelesaian. Setelah dilakukan analisa mengenai pelaporan dan pencatatan yang dilakukan oleh PT Istaka Karya (Persero), ditemukan beberapa kekurangan dan perbedaan dibandingkan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan. Kekurangan dan perbedaan tersebut antara lain: (1) adanya kesalahan dalam perhitungan pendapatan dan biaya termasuk juga pencatatannya, (2) kekurangan pencatatan dan tidak lengkapnya laporan pengakuan laba rugi proyek termasuk juga penjurnalannya, dan (3) tidak dicantumkannya proses perhitungan, nilai dan tingkat kemajuan proyek secara jelas oleh PT Istaka Karya (Persero). Oleh karena itu perlu adanya pengkajian kembali terhadap pencatatan dan pelaporan metode pengakuan pendapatan yang dilakukan PT Istaka Karya (Persero). |