Anda belum login :: 04 Jun 2025 19:58 WIB
Detail
BukuPerbedaan Profil Kepribadian antara Anak Berbakat dan Bukan Anak Berbakat di Jakarta (Studi berdasarkan Fairy Tale Test)
Bibliografi
Author: ANGELA, TAMARA PRISCILLA ; Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor)
Topik: Anak Berbakat; Perkembangan Middle Childhood; Alat Tes Kepribadian Proyektif; Perkembangan Anak
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Tamara's Undergraduated Theses.pdf (298.96KB; 100 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1412
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Istilah anak berbakat (Gifted Child) telah dikenal di dalam dunia pendidikan. Anak berbakat adalah anak-anak yang diidentifikasikan oleh pihak sekolah sebagai anak yang memenuhi tiga ciri yang dikemukakan oleh Renzulli, yaitu memiliki skor IQ di atas 125 menurut skala Wechsler, memiliki nilai kreativitas di atas rata-rata, dan memiliki pengikatan diri terhadap tugas yang baik. Selain ketiga ciri tersebut, ada beberapa ciri lain yang membedakan anak berbakat dari anak normal pada umumnya. Beberapa ciri tersebut antara lain cara berpikir anak berbakat yang kritis, pengamatan yang tajam dan terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan, dan memiliki daya imajinasi yang tinggi. Ciri-ciri khas yang dimiliki anak berbakat tersebut dapat menimbulkan reaksi tertentu dari lingkungan dan memberikan pengalaman unik tersendiri bagi anak berbakat. Pengalaman unik yang terjadi pada anak berbakat ini dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak berbakat. Untuk melihat profil kepribadian anak berbakat dan bukan anak berbakat ini, peneliti menggunakan Fairy Tale Test, yang di dalamnya terdapat 29 subskala. Teori kepribadian yang terkait dengan Fairy Tale Test dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepribadian psikoanalisa oleh Freud. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah anak berbakat berusia 7 – 12 tahun yang mengikuti kelas akselerasi di sekolah yang mengadakan kelas akselerasi di Jakarta. Sedangkan untuk kelompok pembanding, peneliti menggunakan bukan anak berbakat yang mengikuti kelas reguler pada sekolah yang sama dengan anak berbakat. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 anak untuk kelompok anak berbakat dan 24 anak untuk kelompok bukan anak berbakat. Penelitian ini memberikan hasil yakni terdapat perbedaan profil kepribadian antara anak berbakat dan bukan anak berbakat pada subskala Ambivalence (AMB), Self-Esteem (SE), dan Repetition (R). Sedangkan, untuk subskala Adaptation To Fairy Tale Content (AFTC), Desire for Material Thing (DMT), Sense of Property (SPRO), Morality (M), Desire for Superiority (DSUP), Aggression as Dominance (AGRDOM), Aggression Type A (AGRA), Aggression as Defense (AGRDEF), Aggression as Envy (AGRENV), Aggression Retaliation (AGRET), Fear of Aggression (FA), Aggression Instrumental (AGRINST), Oral Aggression (OA), Oral Needs (ON), Desire to Help (DH), Need for Protection (NPRO), Need of Affiliation (NAFIL), Need of Affection (NAFCT), Need for Approval (NAPRO), Anxiety (ANX), Depression (D), Relationship with Mother (RELMO), Relationship with Father (RELFA), Sexual Preoccupation (SEXPR), Bizzare (B),dan Sense of Privacy (SPRIV), tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak berbakat dan bukan anak berbakat. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa anak berbakat memiliki ambivalence tipe indecision yang lebih tinggi dari bukan anak berbakat dan Self-Esteem yang dimiliki anak berbakat sangat rendah. Sedangkan bukan anak berbakat memiliki repetition yang lebih tinggi daripada anak berbakat.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.3125 second(s)