Anda belum login :: 04 Jun 2025 23:18 WIB
Detail
BukuGambaran Stres dan Strategi Coping Ibu Rumah Tangga Korban Banjir di Bantaran Kali Ciliwung
Bibliografi
Author: SARI, EMILIA ; Partasari, Wieka Dyah (Advisor)
Topik: Stressor; Coping Ibu Rumah Tangga Korban Banjir; Stres Korban Banjir
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Emilia Sari's Undergraduated Theses.pdf (529.26KB; 111 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1402
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kondisi Jakarta yang kurang akan ruang terbuka hijau menyebabkan air hujan tidak dapat tertampung dan menggenangi sebagian besar wilayah Jakarta. Dari beberapa wilayah di Jakarta, daerah Jakarta Timur khususnya yang terletak di Bantaran Kali Ciliwung mengalami dampak banjir yang cukup parah. Banjir sebagai bencana alam merupakan suatu jenis stressor yang akan memicu munculnya stres pada korbannya. Fenomena banjir yang terus menerus terjadi di Jakarta membuat korban juga harus terus bertahan di daerah yang rawan banjir. Dalam suatu keluarga, peran ibu sebagai pengasuh anak, melayani suami, dan mengerjakan pekerjaan domestik, serta peran sosial lainnya membuat peran ibu rumah tangga menjadi sangat kompleks. Peran ini menjadi tidak seimbang lagi akibat banjir. Kondisi demikian menimbulkan pertanyaan bagaimana gambaran stres dan strategi apa yang digunakan sebagai coping untuk mengatasi situasi banjir. Untuk melihat gambaran stres ini peneliti menggunakan teori Lazarus dan Folkman mengenai tahap-tahap penilaian subjektif dalam proses munculnya stres dan untuk menentukan jenis strategi coping yang digunakan. Karakteristik subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang telah memiliki anak dan berusia 20-40 tahun, merupakan korban banjir, serta tinggal di Bantaran kali Ciliwung. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga orang. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat persamaan pandangan terhadap banjir sebagai stressor utama dan dapat menimbulkan ancaman atau threat. Selain itu juga ditemukan adanya persamaan di mana para subjek hanya merasakan respon stres yang cenderung ringan dan sementara. Strategi coping yang digunakan juga sama secara umum yaitu sama-sama menggunakan strategi yang terfokus pada masalah. Ada pula dua subjek yang menggunakan strategi emotion-focused coping. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa subjek memandang banjir sebagai sebuah threat dan dapat memicu munculnya stres. Stres yang dirasakan subjek tergolong stres yang ringan karena para subjek memunculkan respon stres yang tidak signifikan dan telah memiliki beberapa alternatif tindakan untuk mengatasi efek yang akan ditimbulkan oleh banjir. Tindakan yang dilakukan sebagai strategi coping telah digunakan secara terus-menerus setiap kali banjir tiba sehingga subjek merasa dapat menangani efek banjir dengan baik. Strategi ini ditujukan untuk mengatasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh banjir. Selain strategi coping yang efektif, ditemukan adanya suatu mekanisme dalam diri subjek yang mendorong ketahanan untuk menetap di daerah yang rawan banjir yang disebut dengan resiliensi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)