Piutang usaha merupakan salah satu unsur kekayaan perusahaan yang sangat penting bagi kegiatan operasional perusahaan dagang. Objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT Rajawali Nusindo yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan, baik secara tunai maupun kredit. PT Rajawali Nusindo menggunakan metode penyisihan (allowance method) dalam melakukan pencatatan dan penilaian piutang tidak tertagih. PT Rajawali Nusindo memiliki persentase pencadangan penghapusan piutang ragu-ragu sebesar 0,5% dari saldo rata-rata piutang. Sebagai bahan pertimbangan, dibahas pula metode pencatatan dan penilaian piutang tidak tertagih lainnya yaitu metode penghapusan langsung (direct write-off method). Dengan membandingkan kedua metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penyisihan (allowance method) lebih sesuai untuk digunakan karena mengacu kepada accrual basis dimana pengakuan pendapatan/beban dilakukan saat terjadinya, bukan saat penerimaan/pengeluaran kas. Metode penyisihan (allowance method) juga memenuhi prinsip penandingan pendapatan dan biaya (matching cost with revenue principal) yang menekankan bahwa pengakuan pendapatan harus ditandingkan dengan beban terkait dalam satu periode yang sama, dalam hal ini beban yang dimaksud adalah beban penyisihan piutang tak tertagih. Analisa deskriptif juga menunjukkan bahwa kebijakan pencatatan, penilaian, dan pelaporan piutang usaha PT Rajawali Nusindo telah diterapkan secara wajar sesuai dengan PSAK tahun 2007. |