Bagi perusahaan pembiayaan, piutang merupakan aktiva yang terbesar dan terpenting. Hal ini disebabkan pendapatan perusahaan bersumber dari pelunasan piutang. Oleh karena itu, informasi mengenai piutang harus benar dan akurat. Untuk menghasilkan informasi yang benar dan akurat, perusahaan harus menerapkan kebijakan yang tepat atas perlakuan akuntansi piutang. Hal inilah yang menjadi latar belakang ketertarikan penulis untuk membahas “Evaluasi Perlakuan Akuntansi atas Piutang pada PT Toatra Financial Services”.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kesesuaian perlakuan akuntansi atas piutang dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dipakai oleh perusahaan, yaitu PSAK No. 50 dan No. 55. Penelitian piutang difokuskan
pada piutang pembiayaan konsumen karena piutang ini berjumlah besar dan dapat mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan.
Penulis menggunakan analisa deskriptif untuk mengolah data. Datadata diperoleh dari wawancara dan data yang diberikan oleh perusahaan
yang bersangkutan. Hasil dari analisa yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum perusahaan telah menerapkan
perlakuan akuntansi atas piutang pembiayaan konsumen sesuai Prinsipprinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) dan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang dipakai oleh perusahaan, yaitu PSAK No. 50 dan No. 55. Tetapi terdapat satu penyimpangan yaitu perusahaan tidak memasukkan
saldo piutang pembiayaan konsumen dari pihak hubungan istimewa. |