Masa remaja merupakan masa pencarian identitas seorang anak. Di masa ini ia ingin menemukan siapa dirinya yang sesungguhnya, dan apa posisinya dalam kehidupan bermasyarakat. Bagi sebagian remaja, hal tersebut membangkitkan kecemasan tentang apa pendapat orang lain terhadap dirinya. Pendapat yang paling berpengaruh datang dari kelompok teman sebayanya. Apapun yang kelompok teman sebayanya katakan, sebisa mungkin akan ia turuti. Hal ini disebabkan karena remaja merasa kelompok teman sebayanya adalah orang-orang yang paling memahaminya, dikarenakan teman-teman sebayanya juga sedang melalui tahap perkembangan dan pencarian identitas yang sama. Di satu sisi, remaja merasa nyaman karena menjadi bagian dari sebuah kelompok seperjuangan, dengan status identitas kelompok yang mempunyai ciri khas sendiri. Tetapi di sisi lain, jika kelompok teman sebayanya tidak mempunyai standar perilaku yang baik, akhirnya dapat membawa seorang remaja kepada kebiasaan buruk seperti merokok. Hasil survey membuktikan bahwa fenomena remaja merokok terjadi di Indonesia dengan jumlah yang cukup signifikan. Di masa-masa kritis pembentukan identitas ini remaja justru memulai kebiasaan merokok yang dapat merusak kesehatannya. Maka peneliti ingin menelaah lebih jauh dengan pembuktian statistik, apakah remaja yang merokok benar-benar mendapatkan penerimaan kelompok teman sebaya, atau sebenarnya penerimaan kelompok teman sebaya dapat diraih tanpa kebiasaan merokok. Untuk melaksanakan penelitian ini dibutuhkan responden remaja merokok dan tidak merokok yang berasal dari instansi yang menegakkan larangan merokok dengan ketat. Kemudian terdapat jumlah sama banyak antara responden remaja yang merokok dan tidak merokok. Akhirnya peneliti memilih SMA Negeri 35 Jakarta karena kesesuaian dengan karakteristik-karakteristik tersebut, dan karena siswa/i sekolah Negeri mempunyai heterogenitas status sosial dan latar belakang budaya yang lebih signifikan daripada sekolah Swasta. Hal ini berguna untuk memberikan gambaran hasil penelitian yang lebih nyata. Penelitian ini bersifat non eksperimental. Penelitian ini mempergunakan accidental sampling. Responden dalam penelitian ini adalah siswa/i SMA Negeri 35 Jakarta. Alat ukur yang dipergunakan adalah kuesioner adaptasi dari Skala Penerimaan Kelompok Teman Sebaya (Kartika, 2005). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan mengenai penerimaan kelompok sebaya antara remaja yang merokok dan remaja yang tidak merokok. Kedua kelompok menunjukkan persepsi terhadap penerimaan kelompok teman sebaya yang sedang. |