Anda belum login :: 02 May 2025 09:17 WIB
Detail
BukuPerbedaan Tingkat Academic Stress yang disebabkan oleh Beban Akademis antara Sekolah yang Menerapkan Ulangan Blok dan Sekolah yang Tidak Menerapkan Ulangan Blok pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Jakarta
Bibliografi
Author: JESSYCA ; Shanti, Theresia Indira (Advisor)
Topik: Academic Stress; Self-Esteem; Perkembangan Emosional; Stress
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Jessyca's Undergraduated Theses.pdf (375.86KB; 59 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1361
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap orang. Pendidikan digunakan untuk menjawab berbagai tuntutan yang datang ke dalam diri manusia dan juga untuk meningkatkan kehidupan. Setiap institusi pendidikan berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk para peserta didik mereka. Namun, seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan ini, tuntutan (beban) yang harus dihadapi para peserta didik di sekolah pun ikut bertambah. Beban akademis inilah yang menjadi stressor untuk para peserta didik di sekolah, sehingga timbul suatu istilah yang dinamakan academic stress. Academic stress yang berlebihan merupakan keadaan yang tidak baik dan dapat membuat performa peserta didik menurun. Setiap institusi pendidikan mempunyai sistem dan kebijakan masing-masing yang akan diterapkan di sekolah. Ada sekolah yang menerapkan ulangan blok dan ada pula sekolah yang tidak menerapkan ulangan blok. Variasi sekolah ini juga turut membedakan tuntutan yang datang ke dalam diri peserta didik. Melihat adanya perbedaan tuntutan (beban) akademis yang harus dihadapi peserta didik di kedua variasi sekolah ini, maka peneliti ingin melihat apakah terdapat perbedaan academic stress antara sekolah yang menerapkan ulangan blok dan sekolah yang tidak menerapkan ulangan blok. Ulangan blok adalah salah satu bentuk uji kompetensi yang diberikan kepada peserta didik. Ulangan blok biasanya akan berlangsung selama lima hari dalam satu pekan, setiap harinya ada dua mata pelajaran yang diujikan. Seluruh pelajaran yang telah dipelajari biasanya akan diujikan di sini, soal yang diberikan mencakup kemampuan pemahaman sampai dengan evaluasi. Dalam pelaksanaan ulangan blok, peserta didik akan ditukar tempat duduk dan juga akan terus melanjutkan pelajaran pada hari itu. Namun, sekolah yang menerapkan ulangan blok juga turut melakukan ulangan harian kepada para siswanya pada jeda sewaktu ulangan blok tidak dilakukan. Sekolah yang menerapkan ulangan harian memberikan soal ulangan yang mencakup kemampuan pemahaman, aplikasi, dan analisis. Ulangan harian ini pun diberikan setelah satu mata pelajaran selesai yang waktunya akan ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Biasanya ulangan harian tidak lebih dari dua mata pelajaran setiap harinya. Dari kedua variasi sekolah yang telah disebutkan di atas, peneliti melihat adanya potensi yang dapat menyebabkan perbedaan beban akademis yang harus diemban oleh peserta didik dari sekolah tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat perbedaan academic stress yang signifikan antara kedua sekolah tersebut. Untuk melihat perbedaan academic stress ini peneliti menggunakan SSI (Student Stress-life Inventory) dari Gadzella. SSI ini terdiri dari 4 kategori yang merupakan academic stressor yaitu, frustrasi, konflik, tekanan, dan perubahan yang mungkin dialami peserta didik di sekolah. Alat ukur ini akan diberikan pada siswa kelas VII sekolah menengah pertama yang berusia antara 12-13 tahun. Peneliti memilih siswa yang duduk di kelas VII sebagai subjek penelitian karena mereka dalam masa peralihan dari jenjang SD ke SMP dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Pada masa peralihan ini, self-esteem siswa dapat menurun sementara karena mereka akan bertemu dengan lingkungan yang baru dan mereka harus belajar untuk menyesuaikan diri baik dalam hal akademis maupun sosial mereka. Hal ini yang dikhawatirkan akan membuat academic stress semakin rentan dialami oleh peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak ditemukan adanya perbedaan academic stress yang signifikan antara peserta didik yang bersekolah di sekolah yang menerapkan ulangan blok dan sekolah yang tidak menerapkan ulangan blok. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti pandangan, daya tahan (kapasitas peserta didik untuk menyesuaikan diri), keseimbangan diri dan juga coping stress yang berbeda-beda antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya. Oleh karena itu, peneliti melihat akan lebih baik jika academic stress ini dilihat secara kualitatif (dari setiap individu) tidak secara kuantitatif (dalam kelompok besar). Hal ini dikarenakan agar dinamika academic stress dan beban yang dialami oleh setiap individu akan lebih terlihat dengan jelas. Apabila ditemukan adanya academic stress maka akan lebih cepat untuk ditindaklanjuti dan tidak menyebabkan academic stress ini berkepanjangan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)