Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran strategi komunikasi yang digunakan oleh pendamping kelompok ketika berinteraksi dengan anggota kelompok dalam sebuah program pelatihan. Konteks program pelatihan pada penelitian ini adalah program Pelatihan Pengembangan Diri bagi Siswa dan Guru yang diselenggarakan kerja sama antara Yayasan Putera Bahagia (YPB) dengan Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya. Hal ini diteliti karena perbedaan karakteristik demografis yang kontras antara pendamping dengan anggota kelompok memiliki potensi untuk menciptakan hubungan antar kelompok dalam relasi kedua belah pihak. Hubungan antar kelompok tersebut tercipta karena terjadinya proses kategorisasi ingroup – outgroup terhadap perilaku yang ditampilkan oleh pendamping maupun anggota kelompok. Untuk memperoleh gambaran strategi komunikasi secara mendalam, peneliti menggunakan metode wawancara dengan panduan terstruktur. Panduan wawancara disusun berdasarkan dua konsep teoritis, yaitu Social Identity Theory dan Communication Accomodation Theory. Melalui panduan wawancara tersebut, peneliti menggali pemahaman dari pendamping kelompok terhadap perbedaan yang ada antara dirinya dengan anggota kelompok beserta strategi komunikasi yang dapat menjembatani maupun memperlebar perbedaan tersebut. Data yang diperoleh peneliti kemudian dianalisa dengan menggunakan metode thematic analysis. Daftar tema yang diangkat oleh peneliti disusun berdasarkan tema-tema yang ada di dalam panduan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa usia, latar belakang pendidikan, dan status sosial ekonomi dipandang oleh pendamping kelompok sebagai faktor pembeda antara dirinya dengan anggota kelompok. Dengan kata lain, ketiga faktor tersebut memiliki potensi untuk menciptakan jarak antara pendamping dengan anggota kelompok. Setelah menyadari adanya perbedaan tersebut, pendamping kelompok melakukan langkah antisipatif dengan menerapkan strategi komunikasi akomodatif untuk menjembatani perbedaan tersebut. Strategi komunikasi akomodatif yang digunakan antara lain : pemilihan peran yang tepat, pemilihan topik yang tepat, mengurangi kompleksitas pembicaraan. Strategi komunikasi yang kontra akomodatif tidak berhasil ditemukan karena data hanya digali berdasar pandangan pendamping kelompok terhadap strategi komunikasi yang mereka gunakan bukan berdasar pengamatan langsung terhadap jalannya interaksi antara pendamping dengan anggota kelompok. Tidak adanya data yang digali dari sudut pandang anggota kelompok membuat peneliti tidak dapat membandingkan pemahaman dari pendamping maupun anggota kelompok terhadap proses komunikasi yang dijalaninya. |