Saat ini tetah tenjadi perubahan permintaan kebutuhan petayanan kesehatan dan masyarakat. Pasien dan ketuarganya (petanggan) yang berobat ke rumah sakit secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak hanya mengingmnkan kesembuhan, tetapi juga kenyamanan. Sehubungan dengan hal ini, maka citra rumah sakht harus selalu dipertahankan dan dmtmngkatkan. Salah satu fakton yang berpengaruh terhadap kinerja perawat adalah kompensasi yang dibenkan pihak rumah sakmt kepada karyawan. Berdasarkan hasH penelitian dipenoleh persamaan sebagal berikut: = -6,259 + 0,446X1 + 0,903X2- 0,245X3 Artinya jika terjadi perubahan pada gaji (Xi) sebesar satu satuan dengan asumsi vaniabel Iainnya tetap, maka kinerja perawat meningkat sebesar 0,446. Beranti Ho,; ditenma dan Hai; dhtotak artinya gaji berpengaruh positif dan signifikan terhadap khnerja perawat. Penmngkatan hnsentif (X2) satu satuan, maka kinerja perawat meningkat sebesar 0,903. Berarti Ho2 diterima dan Ha2 ditolak artinya lnsentif berpengaruh posithf dan signifikan terhadap kinerja penawat dan peningkatan tunjangan (X3) satu satuan, menyebabkan kinenja perawat menunun sebesar 0,245 atau perubahannya berlawanan arah. Benarti Ho3 ditolak dan Ha3 diterima artinya tunjangan tidak berpengaruh positif dan shgnifikan terhadap kinerja penawat. Saran penulms adatah penerapan sistem penggajian di Rumah Sakit Misi Lebak, Rangkasbitung perlu dhperbahki dengan cara metakukan perubahan dalam sistem penggajian agan lebih transparan, adil dan dmdasarkan pada prestasi keija. Kenaikan gaji secara benka~aperlu dilakukan yang disesualkan dengan tuntutan kebutuhan hidup. Selain itu, perlu dilakukan penetitian lanjutan mengenai pengaruh gajh, insentif, dan tunjangan terhadap kinerja perawat dengan mengambil objek di rumah sakit lain, sehingga dapat diketahui konsistensi hasil penelitian mnh dhtenapkan pada objek yang berbeda |