Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya. Karena itu, salah satu cara yang dilakukan oleh PT. Grundfos agar para karyawannya memiliki semangat dan memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja adalah memberikan otonomi kerja sesuai kompetensi mereka. Tujuan memberikan otonomi kerja adalah untuk mempertahankan karyawan dan menambah semangat kerja mereka, sehingga terpacu untuk lebih berprestasi dan pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Penelitian ini berusaha menentukan seberapa besar hubungan antara variabel otonomi metode kerja, otonomi penjadualan kerja, dan otonomi kriteria kerja dengan variabel motivasi kerja. Sampel yang digunakan sebanyak 50 orang karyawan PT. Grundfos sebagai responden. Data yang diperoleh ditabulasikan lalu diolah dengan metode statistik korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antara variabel otonomi metode kerja dengan variabel motivasi kerja adalah positif sebesar 0,469, cukup kuat, dan signifikan, hubungan antara variabel otonomi penjadualan kerja dengan variabel otonomi kerja adalah positif sebesar 0,408, cukup kuat, dan signifikan, dan hubungan antara variabel otonomi kriteria kerja dengan variabel motivasi kerja adalah positif sebesar 0,581, kuat, dan signifikan |