Tujuan utama setiap organisasi merancang system imbalan (reward) adalah untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya serta mempertahankan karyawan yang kompeten. Dengan merancang system imbalan yang baik akan memiliki dampak ganda bagi organisasi, karena disatu sisi imbalan akan berdampak pada biaya operasi, di sisi lain imbalan akan mempengaruhi perilaku serta sikap kerja karyawan sesuai dengan keinginan organisasi agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapat dipahami karena salah satu tujuan seseorang bekerja mengharapkan imbalan dari organisasi di mana ia bekerja, sedangkan pihak perusahaan mengharapkan karyawan memberikan kinerja yang terbaik bagi organisasi. Akibatnya, jika imbalan yang diberikan kepada karyawan terlalu tinggi dan tidak mencapai sasaran karena imbalan tersebut tidak mempengaruhi kinerja karyawan, maka hal ini akan sia-sia saja, di sisi lain imbalan yang terlalu tinggi akan meningkatkan biaya operasi. Begitu pula halnya dengan PT. Condong Garut sebagai perusahaan perkebunan sangat berupaya untuk biaya operasinya seefisien mungkin, terutama dalam memberikan imbalan kepada para karyawannya. Di lain pihak karyawan juga berharap agar imbalan yang diterimanya mampu memenuhi kebutuhan yang paling mendasar. Di sini terjadi suatu perbedaan kepentingan (conflict of interest).antara perusahaan dan karyawannya. Berdasarkan pandangan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan kompensasi dengan kinerja karyawan. Dari penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa meskipun imbalan (kompensasi) yang diterima karyawan sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar, dimana hal ini dapat dilihat melalui hubungan kompensasi dengan kinerja karyawan pada PT. Condong Garut membuktikan cukup kuat dan pengaruhnya juga cukup besar. Namun demikian, masih ada dan cukup signifikan bahwa karyawan masih merasa belum nyaman mengingat perubahan-perubahan yang terjadi belakangan ini membuat karyawan dihadapkan pada kesulitan ekonomi. Jadi, tak salah jika karyawan menuntut adanya perubahan yang positip dalam pendapatannya dalam menjaga kestabilan hidupnya, sehingga karyawan akan merasa lebih tenang dan lebih konsentrasi dalam bekerja dan akan berdampak terhadap kinerjanya. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin mampu kompensasi memenuhi kebutuhan karyawan, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat |