Dalam melakukan akuisisi, kita harus melihat kemampuan membayar sebuah perusahaan karena pada akhirnya, salah satu motif akuisisi adalah motif sinergi keuangan, bukan berujung pada kebangkrutan. Penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis laporan keuangan PT Unilever sebelum dan sesudah akuisisi. Penulis menggunakan arus kas dalam melakukan analisis likuiditas, dengan alat analisis rasio dan pola pembelanjaan perusahaan. Kedua metode tersebut akan dibandingkan untuk melihat apakah memiliki hasil yang sama. Objek penelitian adalah PT Unilever yang bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur, makanan dan minuman, dan produk-produk kosmetik. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2006. Dari hasil analisis laporan keuangan dapat dilihat bahwa kondisi keuangan PT Unilever sebelum proses akuisisi (2000-2002) sangat baik sehingga memungkinkan untuk melakukan akuisisi. Pada saat akuisisi (2003-2004) kondisi keuangan perlahan-lahan menurun. Sedangkan kondisi keuangan setelah proses akuisisi (2005) mengalami penurunan namun pada akhirnya PT Unilever mengalami peningkatan (2006). |