Underwriting merupakan suatu proses penting dalam rangkaian asuransi kendaraan bermotor PT Jasa Asuransi Indonesia (JASINDO ). Oleh karena itu diperlukan pengendalian proses underwriting yang benar, untuk menghasilkan kinerja underwriting yang baik. Dari kinerja underwriting yang baik maka dapat dilihat prospek bisnis asuransi kendaraan bermotor ke depannya. Untuk melihat proses dan kinerja underwriting serta prospek masa depan dapat dijelaskan dengan menggunakan dua metode yaitu melalui analisa kualitatif, dengan cara wawancara langsung dengan sumber data dalam hal ini PT JASINDO dan studi kepustakaan. Metode kedua adalah analisis kuantitatif dengan menguji dan menganalisa data dua variabel terkait dengan menguji koefisien korelasi variabel x ( jumlah kendaraan bermotor di Jakarta ) dan variabel y ( jumlah polis ). Berdasarkan metode kualitatif diketahui bahwa di PT JASINDO memiliki tahapan proses underwriting kendaraan bermotor, antara lain : Pengisian Surat penutupan asuransi, survey risiko, analisa risiko, penerapan ketentuan dan kondisi polis, pengisian worksheet komputer, penerbitan polis. Kinerja underwriting PT JASINDO dilihat dari aspek Risk Based Capital ( RBC) meningkat rata - rata 10, 23 % per tahun, hasil underwriting meningkat rata-rata 1, 21 % per tahun dan kenaikan rata-rata klaim ratio sebesar 11, 95 %. Berdasarkan metode kuantitatif ( uji korelasi ) didapatkan fakta bahwa jumlah kendaraan bermotor di Jakarta berkorelasi dengan jumlah polis asuransi. Maka PT JASINDO harus lebih efektif dalam menjalankan proses underwriting dan meningkatkan kinerja pemasaran produk asuransi kendaraan bermotor. |