Anda belum login :: 22 Feb 2025 12:39 WIB
Detail
BukuPelatihan Peningkatan Pengetahuan mengenai Psychological Well Being pada Karyawan Rumah Singgah "RK"
Bibliografi
Author: WIRJANTO, YUANITA ; Irwanto (Advisor)
Topik: Psychological Well Being; Pelatihan; KDRT
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Profesi Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Yuanita Wirjanto's Master Theses.pdf (1.04MB; 86 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MP-042
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Para korban KDRT yang melaporkan diri kepada pihak-pihak yang berwenang termasuk polisi, LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) atau lembaga lainnya, berharap mendapatkan bantuan, dukungan, dan perlindungan. Sedangkan upaya untuk menangani dampak kekerasan pada korban KDRT dilakukan melalui berbagai cara, seperti penanganan dari aspek kesehatan, penanganan dari aspek psikologis, dan penanganan dari aspek hukum (Komnas Perempuan, 2002). Oleh karena itu para korban KDRT ini membutuhkan tempat penampungan sementara atau shelter dimana mereka bisa merasa aman selama menunggu proses hukum, perceraian, dan sebagainya. Salah satu shelter yang diketahui bersedia menampung para korban kekerasan untuk sementara adalah shelter Rumah Kita. Shelter Rumah Kita ini merupakan milik salah satu organisasi non pemerintah, WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia). Fungsi Shelter dalam hal ini bukan hanya sebagai tempat penampungan agar para korban KDRT merasa aman, akan tetapi juga melakukan pendampingan, konseling, selama para korban berada di shelter. Pendampingan ini sangat dibutuhkan oleh para korban yang mengalami KDRT dikarenakan pengalaman kekerasan yang mereka alami dapat menimbulkan beberapa dampak psikologis bagi mereka. Oleh karena itu diharapkan agar para petugas di shelter paling tidak mengerti dan memahami keadaan para korban yang tinggal di shelter. Mengerti dan memahami mengenai kekerasan dan dampak kekerasan, termasuk trauma dan juga reaksi-reaksi yang dapat timbul akibat trauma, sehingga para petugas dan pendamping tersebut dapat lebih berempati dan memiliki toleransi yang lebih terhadap keadaan korban serta reaksi-reaksi trauma yang terkadang membuat korban berperilaku lain dari biasanya. Selain perlu memahami mengenai kekerasan dan trauma, para karyawan (pendamping dan petugas) juga diharapkan paling tidak memahami dan mengerti mengenai psychological well being atau kesejahteraan psikologis, sehingga mereka dapat membantu korban untuk membimbing dan mengarahkan agar para korban dapat mencapai kesejahteraan psikologis. Berdasarkan hasil assessment, diketahui bahwa PWB para penghuni shelter Rumah Kita masih dapat dikatakan kurang baik. Para penghuni shelter rumah kita yang merupakan korban KDRT memiliki kesejahteraan psikologis yang kurang baik, hal ini dapat terlihat dari aspek-aspek keenam dimensi dari hasil wawancara. Mereka, para korban tidak memiliki penerimaan diri yang baik, serta dimensi lainnya yang dianggap terhambat. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan juga diketahui bahwa terdapat beberapa petugas shelter Rumah Kita yang dianggap terlalu ikut campur dengan urusan para penghuni, selain itu juga berkata-kata dengan bahasa yang menyakitkan hati, dan sikap lainnya yang membuat para penghuni shelter Rumah Kita tidak nyaman bahkan melukai hati mereka. Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran diatas mengenai pentingnya PWB serta hasil dari assessment yang telah dilakukan, penting untuk diadakan pelatihan bagi para karyawan (petugas dan juga pembimbing) yang bekerja di shelter Rumah Kita. Pelatihan akan diberikan secara bertahap yaitu mengenal dan memahami mengenai kekerasan dalam rumah tangga, serta mengenal jenis-jenis kekerasan serta dampak kekerasan, setelah itu akan diberikan pelatihan untuk mengenal trauma, jenisnya, dan juga reaksi-reaksi trauma. Terakhir akan diberikan mengenai PWB, dan juga mengenal serta memahami keenam dimensi dari PWB. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan bahwa para peserta pelatihan yang merupakan pendamping dan petugas di shelter Rumah Kita merasa mendapatkan manfaat dan merasa bahwa pengetahuan mereka bertambah selama pelatihan berlangsung. Kelemahan dan merupakan saran bagi pelatihan ini adalah Kelemahan dalam pelatihan ini disadari oleh peneliti adalah kurang adanya pemberian materi atau teknik konseling atau cara lain yang dianggap perlu untuk membekali para petugas dan pendamping dalam memberikan dan mengarahkan kesejahteraan psikologis klien tersebut. Mereka membutuhkan suatu teknik tertentu yang dianggap mampu menjawab kesulitan mereka dalam berhubungan dengan para klien. Kemungkinan adanya kritik terhadap para petugas shelter Rumah Kita diasumsikan bukan hanya dikarenakan ketidakpahaman para petugas mengenai kekerasan, trauma, dan dampak trauma serta kekerasan tersebut, melainkan juga dikarenakan ketidaktahuan dan ketidakmampuan para karyawan (petugas dan pendamping) ketika harus menangani klien. Mereka tidak mengetahui teknik dan cara apa yang dianggap mampu dan efektif dalam menangani klien korban kekerasan. Untuk ulasan lainnya akan didiskusikan lebih lanjut dalam laporan berikut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)