Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman kerja-sama orang Indonesia dengan orang China (mainland) yang memunculkan berbagai isu persamaan dan perbedaan budaya maupun tumpang-tindih antarbudaya Indonesia dan China-yang ada kalanya menjadi sumber konflik yang potensial dalam hubungan kerja-sama antarbudaya. Bila sumber konflik ini tidak diantisipasi dan/atau diatasi dengan baik, akan mengarahkan pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan kerjasama antarbudaya pada culture shock, target failures, psychological stress, dan pada akhirnya penurunan produktivitas individu, kelompok dan/atau organisasi. Pada tahap ini, peneliti melihat perlu adanya suatu gambaran tentang culture standards China melalui perspektif kelompok kerja Indonesia-China bagi orang Indonesia yang akan/sedang menjalin hubungan kerja-sama dengan orang China. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode culture standards dari Prof. Dr. Alexander Thomas, yang melibatkan lima responden kelompok kerja Indonesia yang dipilih menurut snowball atau chain sampling dan berhasil mengumpulkan 39 critical incidents. Berdasarkan analisa terhadap critical incidents tersebut, peneliti menyusun suatu gambaran culture standards China yang terdiri atas sepuluh nilai budaya China melalui perspektif orang Indonesia. Selain itu, peneliti menemukan pula coping strategies yang cukup berhasil diterapkan oleh para responden ketika menjalin hubungan kerja-sama dengan orang China dalam situasi lapangan. Peneliti kemudian mengaplikasikan hasil penelitian ini dalam penyusunan suatu modul orientasi budaya yang ditujukan bagi orang Indonesia dalam kelompok kerja Indonesia-China, yang diuji-cobakan kepada sepuluh individu kelompok kerja Indonesia. Berdasarkan hasil uji validasi terhadap penyusunan modul tersebut, baik secara kuantitatif maupun kualitiatif, peneliti mencoba melakukan berbagai perbaikan dengan harapan implementasi dan pengembangannya pada masa yang akan datang dapat semakin meningkatkan kesadaran (awareness), pemahaman (knowledge) dan keterampilan (skill) orang Indonesia untuk mengatasi berbagai isu pertemuan antarbudaya guna mencapai sinergi hubungan kerja-sama antarbudaya yang optimal. |