Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian terhadap Yayasan Abdi Siswa atas pengambilan keputusan khusus untuk melanjutkan atau menutup kegiatan usaha Sekolah TK II Abdi Siswa yang dimiliki oleh Yayasan Abdi Siswa. Pada beberapa tahun terakhir, TK II menderita kerugian. Di tahun ajaran 2006/ 2007 kemarin, TK II mengalami defisit sebesar Rp30.021.633,00. Jumlah tersebut mengurangi laba Yayasan Abdi Siswa secara keseluruhan. Sementara itu, persaingan yang semakin ketat dengan sekolah kompetitor dan kapasitas lebih (idle capacity) pada TK II yang ditandai dengan jumlah murid yang kurang dari kapasitas yang tersedia merupakan kendala signifikan bagi Yayasan Abdi Siswa. Agar dapat bertahan di kompetisi dan berkembang, selain mutu sekolah yang harus ditingkatkan, Yayasan Abdi Siswa juga harus dapat menghasilkan laba agar sekolah tersebut bisa tetap beroperasi. Karena alasan itulah, Yayasan Abdi Siswa sedang mempertimbangkan apakah sebaiknya unit TK II yang menderita kerugian akan dihentikan kegiatan operasionalnya atau tetap dilanjutkan. Saat ini, walaupun TK II tidak memberikan kontribusi laba bagi Yayasan Abdi Siswa, unit TK II masih tetap dipertahankan untuk tetap beroperasi, dengan alasan adanya subsidi dari unit usaha lain milik Yayasan Abdi Siswa guna menutup biaya operasional TK II. Tetapi, apabila TK II masih mengalami kerugian sehingga membuat laba yayasan berkurang secara signifikan maka Yayasan Abdi Siswa akan memberhentikan kegiatan operasional di TK II. |