Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah perlakuan kebijakan akuntansi pada penilaian dan pelaporan persediaan di perusahaan RM secara keseluruhan tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 14. Hal ini disebabkan karena data persediaan dan Harga Pokok Penjualan (HPP) sangat tidak relevan dan tidak dapat diandalkan (berantakan), datanya tidak up to date, dalam kaitannya dengan retur, pengendalian internal terhadap pengiriman persediaan sangat buruk, nilai persediaan yang tersaji dalam neraca tidak menunjukkan nilai yang sesungguhnya, dan bagian akuntansi sama sekali tidak menerapkan sistem pencatatan persediaan secara baik dan benar berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk mengusulkan suatu saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi manajemen untuk dapat memperbaiki pengelolaan atas data persediaannya, yaitu jika terjadi retur sebaiknya langsung diperhitungkan pada bulan bersangkutan, sehingga catatan persediaan selalu up to date, hendaknya lebih teliti, hati-hati dan lebih jeli dalam melihat kode atau tanda setiap item pada barang yang akan dikirim ke pelanggan, membentuk departemen audit internal untuk memantau seluruh aktivitas perusahaan yang bernilai tambah, merekrut karyawan bagian akuntansi dan gudang yang lebih profesional dalam bidangnya, menerapkan sistem penilaian persediaan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. |