Anda belum login :: 25 Apr 2025 06:03 WIB
Detail
BukuHubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Pola Asuh Orang Tua dengan Harga Diri Siswa di SMPK 5 BPK Penabur
Bibliografi
Author: GRACIA, MERISKA ; Tjalla, Awaluddin (Advisor)
Topik: Pola Asuh; Harga Diri
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Mariska Gracia Chandra's Undergraduate Theses.pdf (718.8KB; 226 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIPK-389
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orang tua kepada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif (Petranto, 2006). Ada tiga macam pola asuh, yaitu pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. Pola asuh otoriter (Authoritarian) adalah pola asuh dimana tingkat demanding lebih tinggi daripada respons orang tua terhadap kebutuhan anak. Pola asuh permisif (Permissive) adalah pola asuh dimana tingkat respons orang tua terhadap anak sangat tinggi dan tingkat demanding-nya rendah. Pola asuh demokratis (Authoritative) adalah pola asuh dimana adanya keseimbangan tingkat respons orang tua terhadap kebutuhan anak dengan tingkat demanding-nya (Baumrid dalam Hetherington, 1993). Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi bagaimana kelak anak berperilaku, dan bentuk-bentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Pola asuh anak juga akan mempengaruhi harga diri (self esteem) anak di kemudian hari. Harga diri adalah cara individu memandang dan menilai keberadaan diri sendiri (Burns, 1982), dimana penilaian tersebut dapat merupakan nilai negatif, positif, ataupun netral. Penilaian tersebut mempengaruhi sikap dan perilaku individu. Harga diri dapat ditingkatkan atau mengalami penurunan (Carlock, 1984). Peningkatan harga diri disebabkan oleh faktor-faktor seperti penerimaan dari kelompok sosial, perasaan berharga, dan kemampuan berprestasi (Coopersmith dalam Jasiman, 2001). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua dengan harga diri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional. Metode pengumpulan data dari variabel pola asuh dan harga diri menggunakan skala sikap. Instrumen pola asuh terdiri dari 74 pernyataan dan telah diujicobakan, dimana 48 item pernyataan dinyatakan valid dan realiabilitas instrumen pernyataan sebesar 0, 920. Instrumen harga diri terdiri dari 119 pernyataan dan telah diujicobakan, dimana 77 item pernyataan dinyatakan valid dan realiabilitas instrumen pernyataan sebesar 0, 919. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara pola asuh dan harga diri, dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,452. Hal ini berarti semakin positif persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua, semakin tinggi tingkat harga diri yang dimiliki oleh siswa, dan sebaliknya semakin negatif persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua, semakin rendah tingkat harga diri yang dimiliki siswa. Penelitian juga menunjukkan ada hubungan yang positif antara ketiga tipe pola asuh, yakni pola asuh otoriter, permisif, serta demokratis, dengan harga diri. Dimana hasil korelasi yang diperoleh sebesar 0,350 untuk variabel otoriter dengan harga diri. 0,520 untuk variabel permisif dengan harga diri, dan 0,382 untuk variabel demokratis dengan harga diri. Berdasarkan hasil tersebut, variabel pola asuh yang memiliki korelasi paling kuat dengan harga diri adalah variabel pola asuh permisif. Saran peneliti dalam hubungannya dengan pola asuh dan harga diri adalah; bagi pihak sekolah agar lebih mendukung program bimbingan konseling sekolah, bagi konselor sekolah agar mendukung perkembangan harga diri siswa, bagi orangtua untuk dapat menerapkan pola asuh yang sesuai dengan karakteristik anak, bagi siswa agar dapat selalu mengembangkan diri ke arah positif, dan bagi program studi bimbingan konseling agar lebih melengkapi pengajaran mengenai pola asuh dan harga diri pada mata kuliah yang berhubungan sehingga mahasiswa BK lebih dipersiapkan dalam bidang pekerjannya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)