Anda belum login :: 28 Apr 2025 08:13 WIB
Detail
BukuRespon Emosi Tiga Remaja Puteri Berdasarkan Komponen Kecerdasan Emosi (Studi kasus di PSBR Parartasih, Jakarta)
Bibliografi
Author: TOLOLIU, VIADYA STELLA ; Widjaja, Anny E. L. (Advisor)
Topik: Kecerdasan emosi; remaja; orangtua berpisah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Viadya Stella Tololiu's Undergraduate Theses.pdf (1.37MB; 40 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIPK-387
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kecerdasan emosi adalah kemampuan individu untuk merasakan, memahami dan mengontrol emosi yang ada pada dirinya dan juga pada orang lain. Hal ini berakibat pada kemampuan individu tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Individu yang memiliki kecerdasan emosi akan memenuhi karakteristik yang ada yaitu kemampuan yang mencakup kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan hubungan social . Remaja (adolescence) adalah individu yang mengalami masa peralihan dari nakanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, individu mengalami berbagai perubahan menuju kematangan yang mencakup aspek mental, emosional, sosial, dan fisik. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan yang mempengaruhi segi emosional individu, oleh karena itu Hurlock (1980) menyebut masa ini sebagai masa topan badai. Goleman (2003) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa puncak pembentukan kecerdasan emosional maka periode remaja merupakan saat yang tepat bagi perkembangan kecerdasan emosional mereka. Remaja yang cerdas secara emosional memiliki kemampuan untuk mengenal emosi diri yang membantu mereka untuk sadar akan keadaan diri mereka, memiliki pengaturan diri termasuk didalamnya pengaturan emosi negatif, tugas, tanggung jawab dan kinerja pribadinya, kemampuan untuk memotivasi diri, kemampuan untuk bersikap empati serta kemampuan untuk menjalin hubungan sosial dengan lingkungan. Orangtua berpisah adalah suatu kondisi yang mana ayah dan ibu memilih untuk hidup berpisah karena terjadinya konflik, percekcokan, pertengkaran, permusuhan di dalam keluarga. Orangtua yang berpisah umumnya mempengaruhi sikap, emosi dan prestasi anak. Lingkungan keluarga yang penuh konflik dan permusuhan memungkinan anak mengalami resiko- resiko negatif dari konflik yang terjadi pada kedua orangtuanya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosional 3 (tiga) remaja putri di PSBR Parartasih yang berlatar belakang orangtuanya telah berpisah. Melalui penelitian ini dapat dilihat bahwa kecerdasan emosional berperan pada tugas dan tanggung jawab serta hubungan sosial antara subyek dengan lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang dikategorikan dalam penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan angket untuk melihat gambaran kecerdasan emosional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon emosi subyek penelitian ditinjau dari komponen kecerdasaan emosional individu, memiliki keterkaitan dengan sikap dan pola asuh orangtua dalam memberikan model perilaku yang menggambarkan emosi mereka di dalam lingkungan keluarga. Selain itu, melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa respon emosi berdasarkan komponen kecerdasan emosi berpengaruh kepada tugas, tanggung jawab subyek serta hubungan sosial antara subyek dengan lingkungan. Saran peneliti bagi program studi Bimbingan dan Konseling adalah dapat menyiapkan tenaga- tenaga konselor yang bermutu dan peka dalam memberikan layanan konseling keluarga maupun pembinaan bagi anak- anak dari keluarga broken home melalui mata kuliah BK Keluarga atau konseling kelompok serta pada mata kuliah raktikum BK. Selain itu, BK UAJ dapat menjadi fasilitator aktif bagi mahasiswa yang ingin terjun ke dalam pelayanan konseling- konseling khusus seperti konseling keluarga.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)