| Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas materi dan kreativitas penyajian Kursus Persiapan Perkawinan dalam rangka mempersiapkan para calon pengantin yang akan menikah secara Gerejani dan mengarungi hidup berkeluarga, khususnya di Dekenat Jakarta Timur. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan dukungan data-data kuantitatif. Penelitan dilaksanakan di Paroki St. Bonaventura, Pulomas; Paroki Keluarga Kudus, Rawamangun; Paroki St. Yoseph, Matraman; dan Paroki St. Antonius Padua, Bidaracina. Bertolak dari penelitian, dijumpai bahwa permasalahan yang paling sering muncul dalam pelaksanaan KPP antara lain: ketersediaan pembicara/fasilitator KPP, metode penyajian dan materi KPP yang monoton, waktu pelaksanaan KPP dan tempat pelaksanaan KPP. Hal ini ditemukan berdasarkan data-data kualitatif melalui FGD atau wawancara dan didukung oleh data kuantitatif yang diperoleh dari para peserta KPP. Materi dan peyajian KPP yang monoton disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu di antaranya kurangnya motivasi dan kemauan dari panitia KPP untuk mengadakan program baru. Dalam hal ini panitia KPP atau SKK masih memiliki paradigma bahwa program yang selama ini berjalan sudah baik dan tidak perlu diperbarui. Sebab itu diperlukan usaha-usaha atau upaya secara pastoral-katekese untuk meningkatan efektivitas materi dan kreativitas penyajian KPP. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah melalui program katekese. Melalui program katekese ini diharapkan umat, khususnya panitia dan peserta KPP mendapat masukan untuk alternatif perbaikan dan pengembangan kualitas KPP. Dengan demikian kesadaran untuk mengikuti KPP dalam mempersiapkan perkawinan kristiani semakin dimantapkan melalui program katekese yang efektif dan kreatif, sehingga para calon suami-istri peserta KPP mampu membangun keluarga kristiani sebagai komunitas cinta kasih yang baik di tengah Gereja dan masyarakat dalam terang iman akan Kristus. |