Laba memiliki potensi informasi yang penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Manajemen laba dilakukan untuk meningkatkan ataupun menurunkan laba. Perusahaan yang bertumbuh memiliki kecenderungan untuk menurunkan laba dengan tujuan untuk meminimalkan biaya politik. Selain itu, manajemen laba timbul sebagai alat untuk mengurangi kemungkinan pelanggaran perjanjian kontrak utang. Praktik manajemen laba juga dapat menurunkan kualitas laporan keuangan suatu perusahaan. Manajemen laba dapat merugikan investor karena mereka tidak mendapat informasi yang benar mengenai posisi keuangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara political cost dan debt covenant dengan manajemen laba serta kaitan antara manajemen laba dengan tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan kaitan antara manajemen laba dengan return yang diinginkan investor. Sedangkan bagi investor, peneltian ini dapat dimanfaatkan sebagai alat pertimbangan dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. Dengan program SPSS 15.0, sampel berupa 100 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diolah. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positip signifikan antara political cost dan debt covenant dengan manajemen laba serta antara manajemen laba dengan tingkat pengembalian yang diinginkan investor. |