Untuk membuka suatu perkebunan kelapa sawit dibutuhkan investasi dana yang tidak sedikit jumlahnya. Investasi dimulai dari pekerjaan agronominya yang meliputi perizinan, pembebasan lahan (okupasi), pembersihan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan tanaman kelapa sawit serta sarana dan prasarana pendukung pekerjaan lapangan perkebunan kelapa sawit. Mengingat porsi biaya yang begitu besar terletak di perkebunan, maka sangat diperlukan kontrol (pengawasan) terhadap laporan atas dana-dana investasi yang keluar, agar dana yang keluar benar-benar memberikan manfaat kepada perusahaan. Alat kontrol yang dapat menilai kualitas dan efektivitas kinerja dari penggunaan sumber daya atas pekerjaan agronomi disebut “Audit Manajemen”. Audit manajemen yang dilakukan internal auditor juga digunakan untuk mengevaluasi suatu fungsi tertentu dalam organisasi untuk menentukan arah perusahaan dalam mencapai atau menghendaki biaya yang paling efisien selama fungsi tersebut berjalan. Karena dalam menilai suatu perusahaan sekarang ini, tidak hanya melihat dari segi financialnya saja tetapi juga kemampuan managerialnya. Mengingat arti penting dari audit manajemen dan peran operasional agronomi dalam dunia usaha dan bagi pihak management sendiri, maka penulis mengambil topik “ Audit Manajemen atas Fungsi Operasional Agronomi dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Kinerja pada PT. Wana Sawit Subur Lestari.“ Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana internal auditor dalam audit manajemen melakukan follow up setiap findings (baik temuan positif maupun negatif) yang ditemukan sampai tuntas atau tidak dan menjadi lebih efisien dan efektif atau tidak. Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya internal auditor dapat bekerjasama dengan baik dengan tim dari divisi agronomi termasuk agronomi manager, kepala kebun, kepala afdeling, serta pekerja-pekerjanya itu dibuktikan kegiatan verifikasi dan observasi dilapangan berjalan dengan baik tanpa ada hambatan dari divisi agronomi. Tetapi di dalam pelaksanaan audit yang dilakukan auditor ditemukan banyak temuan negative dimana dalam kegiatan operasional perusahaan banyak yang tidak sesuai dengan standard agronomi perusahaan. Auditor juga telah memberikan komentar auditnya serta rekomendasi perbaikan terhadap perilaku yang menyimpang yang terjadi di lapangan (perkebunan) kepada manajemen unit. Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran kepada pihak manajemen agar lebih memperhatikan kegiatan operasionalnya agar tidak menyimpang dari standard agronomi perusahaan dan dapat meningkatkan supervisi terhadap kegiatan operasional di perkebunan. Pihak manajemen juga harus memperhatikan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh internal auditor, bila sesuai dengan standard perusahaan dan dapat meningkatkan efektivitas kinerja pekerja perkebunan lebih baik dijalankan. |