Alasan penulis memilih topik ini adalah karena fungsi pembelian merupakan fungsi yang penting dan berpengaruh diantara berbagai unit kegiatan dalam suatu perusahaan. Fungsi pembelian merupakan awal dari proses bisnis dan sangat menunjang kegiatan operasional perusahaan terutama kegiatan produksi. Tujuan penelitian yaitu menilai apakah prosedur dan kebijakan pembelian sehat, membandingkan apakah kebijakan dan prosedur pembelian yang dilaksanakan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan, dan menilai apakah kegiatan pembelian sudah efektif dan efisien. Penelitian menggunakan 2 metode yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Populasi dalam penelitian adalah transaksi pembelian asset dan bahan persediaan antara tahun 2005-2007. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan profesional. Pengujian yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab berdasarkan Questionnaire, compliance test, dan analisis serta evaluasi prosedur dan kebijakan pembelian perusahaan. Hasil penelitian secara keseluruhan sudah memenuhi tujuan-tujuan penelitian, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu antara lain SOP yang tidak terupdate secara tertulis, karyawan tidak diharuskan mengambil cuti tahunan, bagian penerimaan yang tidak membuat laporan quality control dan retur pembelian, bagian keuangan yang tidak melakukan rekonsiliasi hutang dan tidak konsekuen memberi cap lunas, bagian pembelian sangat mengutamakan kualitas sehingga terkesan tidak efisien. Penulis memberikan beberapa saran untuk perbaikan diantaranya yaitu setiap perubahan prosedur harus diinfokan kepada fungsi Management Audit agar dapat dibuat SOP tertulis, karyawan diwajibkan mengambil cuti tahunan, sebaiknya bagian penerimaan selalu membuat laporan atas Quality control dan retur pembelian, setiap bulan bagian keuangan harus melakukan rekonsiliasi hutang vendor. |