Ekuitas merek begitu penting ditengah ketatnya persaingan usaha transportasi taksi di Ibukota Jakarta, perusahaan harus dapat menciptakan suatu persepsi dan penilaian yang baik dibenak konsumen tentang merek perusahaan. Karena nantinya perilaku konsumen terhadap merek akan sangat dipengaruhi oleh ekuitas merek. Melalui pemasangan atribut Blue Bird di tiap armada Pusaka, perusahaan berharap dapat menumbuhkan rasa percaya konsumen untuk menggunakan taksi merek Pusaka. Apalagi ditengah kondisi keamanan yang tidak kondusif bagi pengguna taksi di Jakarta, penting bagi perusahaan menjaga kredibilitasnya di mata konsumen. Dalam penelitian ini, penulis mencari tahu pengaruh dari pemasangan atribut Blue Bird tersebut di armada Pusaka. Atribut berupa logo, merek dan warna berperan untuk menjadi sarana bagi perusahaan dalam memancing persepsi dari benak konsumen. Selain itu, juga diteliti tingkat ekuitas merek Blue Bird dan juga taksi merek Pusaka. Ada 4 variabel ekuitas merek yang diteliti yaitu brand loyalty, perceived image, brand awareness dan brand association. Kemudian juga dilihat variabel yang membedakan antara kedua merek tersebut. Objek yang diteliti adalah orang yang pernah menggunakan taksi di kawasan kampus Unika Atma Jaya dan Plaza Semanggi. Sebanyak 100 orang responden dipilih untuk mengisi pernyataan kuesioner yang menggunakan skala likert. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan SPSS 16.0 dengan metode analisa faktor dan diskriminan, selain itu juga perhitungan frekuensi dan rata-rata menggunakan Microsoft office excel 2004. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata pemasangan atribut tidak mengangkat ekuitas merek Pusaka melainkan hanya sebatas identitas. Ditemukan hubungan terbalik antara ekuitas merek dengan cara responden mengidentifikasi taksi melalui atribut. Dari perhitungan tingkat ekuitas merek Blue Bird lebih tinggi secara signifikan dari ekuitas merek Pusaka, dimana variabel brand awareness dan perceived quality menjadi pembeda antara ekuitas merek keduanya. |