Pelanggan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kelangsungan usaha suatu perusahaan. Karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak dapat memasarkan produknya dan tidak dapat memperoleh pendapatan yang akan digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Peranan perusahaan distribusi menjadi sangat penting, karena perusahaan distribusi secara langsung berhubungan dengan pelanggan yang tidak lain merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan. CV Sahabat Sejati merupakan salah satu perusahaan distribusi yang bergerak dalam perdagangan barang-barang import berupa alat tulis, kelontongan, dan lain-lain, yang berasal dari beberapa supplier dari negara Cina. Selama ini, CV Sahabat Sejati melakukan perhitungan biaya pelanggan berdasarkan nilai penjualan masing-masing pelanggan (tradisional). Padahal pada CV Sahabat Sejati terdapat pelanggan yang tidak mengkonsumsi aktivitas atau sumber daya tertentu, tetapi biaya aktivitas dibebankan kepadanya, akibatnya biaya yang terjadi akan overcosted. Demikian juga sebaliknya, pelanggan yang mengkonsumsi aktivitas dalam jumlah yang lebih besar, dibebani biaya yang jumlahnya sama atau lebih kecil dengan yang dibebankan pada pelanggan lain, sehingga biaya menjadi undercosted. Untuk menghindari vercosted atau undercosted, penulis melakukan perhitungan biaya pelanggan dengan menggunakan Activity based costing (ABC). Di dalam ABC, aktivitas dan biaya produk atau jasa atau objek lainnya, ditentukan dengan prinsip bahwa yang mengkonsumsi biaya atau sumber daya adalah aktivitas. Berdasarkan analisis tersebut dapat ditentukan besarnya biaya untuk melayani masing-masing pelanggan sehingga perusahaan dapat mengetahui profitabilitas pelanggan dan perusahaan juga dapat menyusun profil profitabilitas pelanggan dimana dapat diketahui pelanggan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. |