Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, perusahaan memerlukan sumber daya seperti mesin, peralatan, bangunan, kendaraan, dan sebagainya. Seringkali perusahaan menghadapi kesulitan dana sehubungan dengan pengadaan sumber daya terutama dalam pengadaan aktiva tetap atau barangbarang modal. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang dibutuhkan untuk pengadaan aktiva tetap cukup besar jumlahnya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyisiasati dana untuk pengadaan aktiva tetap ini. Terdapat berbagai alternatif pendanaan yang dapat diambil perusahaan sehubungan dengan pengadaan aktiva tetap ini, diantaranya adalah dengan mengadakan kontrak leasing atau meminjam dana melalui pinjaman jangka panjang dari bank. Untuk mengetahui alternatif pendanaan mana yang lebih menguntungkan bagi perusahaan, apakah pinjaman jangka panjang dari bank atau dengan menggunakan leasing maka penulis menganalisisnya dengan menggunakan cost comparison method. Metode ini akan membandingkan present value cash out flows (PVCOF) antara alternatif leasing dengan alternatif pinjaman melalui bank. Alternatif pendanaan yang dipilih adalah alternatif pendanaan dengan PVCOF yang terendah/ terkecil. Pada tahun 2007, PT. Hadinovasi Wiramandiri memutuskan untuk menggunakan alternatif pinjaman dari bank untuk pengadaan bangunan kantornya. Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa PVCOF pendanaan bangunan kantor melalui pinjaman bank lebih besar dari pada PVCOF jika perusahaan mengadakan kontrak leasing. Hal ini berarti pendanaan bangunan kantor dengan mengadakan kontrak leasing lebih menguntungkan dari pada perusahaan menggunakan alternatif pinjaman jangka panjang dari bank. Keputusan perusahaan menggunakan alternatif pinjaman bank adalah kurang tepat mengingat alternatif ini akan menimbulkan inefisiensi dan pemborosan karena biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal dari pada alternatif jika perusahaan menggunakan kontrak leasing. |