Anda belum login :: 12 May 2025 09:41 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Proses Komunikasi Antar Kelompok dalam Tim Pelatihan “Program Pengembangan Diri Siswa dan Guru di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Yayasan Putera Bahagia 2008”
Bibliografi
Author:
SOERJODIPOERO, ROBERTO M S
;
Dahesihsari, Rayini
(Advisor)
Topik:
Komunikasi Antar Kelompok
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2009
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Roberto Maria's Undergraduate Theses.pdf
(367.12KB;
110 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1353
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Program Pengembangan diri Siswa dan Guru di D.K.I Jakarta Yayasan Putera Bahagia merupakan suatu kegiatan pengembangan potensi diri yang diikuti oleh anak – anak dari keluarga miskin di D.K.I Jakarta. Program ini melibatkan pihak Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta sebagai penyelenggara program pelatihan. Sebagai penyelenggara kegiatan, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta selalu melakukan evaluasi agar programnya menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Pada pelaksanaan program tahun 2008, tim dari fakultas psikologi Unika Atma Jaya Jakarta melakukan beberapa pengembangan hasil dari evaluasi program tahun 2007. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah pada struktur dan Sumber Daya Manusia yang terlibat sebagai tim inti pelatihan, di mana pada tahun ini lebih banyak mahasiswa yang terlibat di dalamnya. Adanya mahasiswa di dalam struktur tim inti menjadi hal yang dilematis. Di satu sisi, hal ini dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk mengasah keterampilan manajerial yang akan berguna ketika mereka masuk ke dunia kerja. Namun, di sisi lain, status mereka sebagai mahasiswa akan membuat mereka mengalami konflik persepsi peran dalam pelaksanaan kegiatan, sebagai atasan bagi rekannya sesama mahasiswa dan sebagai sama-sama mahasiswa yang menjadi rekan kerja bagi sesama mahasiswa di tim pelatihan Y.P.B 2008. Dalam keadaan ini, posisi yang berbeda antara mahasiswa-mahasiswa yang ada di tim inti dengan yang ada di tim mahasiswa dapat menjadikan identitas sebagai tim inti dan tim mahasiswa menjadi lebih kuat melekat pada masing-masing individu,dibanding status sebagai sesama mahasiswa. Hal ini dapat menimbulkan suatu jarak sosial bagi mahasiswa-mahasiswa yang berada di tim inti dengan sesama rekannya di tim mahasiswa. Ketika di lapangan rekrutmen, jarak ini dapat memiliki dampak negatif, yaitu in-group favouritism dan out-group discrimination, di mana dalam masing-masing tim akan mengatribusikan hal-hal positif ke kelompoknya dan melekatkan hal-hal negatif ke kelompok lain. Komunikasi kemudian memegang peranan penting dalam situasi ini. Komunikasi dapat menjadi media yang menjembatani maupun memperuncing jarak antara tim inti dengan tim mahasiswa, yang dalam penelitian ini, konteksnya adalah tim mahasiswa yang melakukan proses rekrutmen peserta (tim rekrutmen). Dalam Communication Accomodation Theory, dipaparkan beberapa startegi yang dapat dipakai sebagai mediator jarak bagi kelompok. Startegi-strategi tersebut adalah approximation, discourse management, interpersonal control, dan relational communication. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh gambaran proses komunikasi antar kelompok tim inti dengan tim mahasiswa pelatihan Y.P.B 2008. Pengambilan sampel tim mahasiswa menggunakan teknik penarikan sampel typical, sedangkan seluruh mahasiswa anggota tim inti dapat dijadikan sebagai subyek penelitian. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan focus group discussion, wawancara, dan survey menggunakan kuesioner kuantitatif kepada 16 subyek tim mahasiswa dan 5 subyek tim inti. Data yang didapatkan akan dianalisis menggunakan metode content analysis. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan kedua bentuk komunikasi tersebut. Bentuk komunikasi yang dapat memperuncing jarak antara lain adanya pola komunikasi yang terbatas pada tingkat koordinator dengan tim inti, sentralisasi keputusan, tim inti yang lamban memberikan respon, tidak adanya keterbukaan, serta berkomunikasi dengan menggunakan asumsi-asumsi. Sedangkan bentuk komunikasi yang dapat menjembatani jarak antara tim inti dengan tim mahasiswa adalah tim inti mampu menjadi pendengar yang baik, tim inti yang dapat memberikan perhatian dan kepedulian, tim inti mampu berperan dengan tepat, serta adanya keterbukaan. Bentuk komunikasi dalam konteks hubungan interpersonal juga mampu menjembatani hubungan antara tim inti dengan tim mahasiswa, meskipun dalam keadaan seperti ini, berarti status sebagai tim inti maupun tim mahasiswa menjadi tidak begitu berarti bagi masing-masing individu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat jarak antara tim inti dan tim mahasiswa yang melakukan rekrutmen. Jarak tersebut kemudian dapat dijembatani atau diperuncing melalui komunikasi. Sehingga sebagai suatu organisasi tim pelatihan Y.P.B dapat menjadikan komunikasi sebagai media yang mampu mewujudkan situasi kerja antar kelompok yang lebih kondusif
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.0625 second(s)