Anda belum login :: 10 Jun 2025 10:14 WIB
Detail
BukuGambaran Kecenderungan Pengambilan Resiko dan Intensi Untuk Menjadi Wirausahawan Pada Siswa SMA Negeri 70 Jakarta
Bibliografi
Author: BUDIMAN, SELAMAT SUHARTO ; Riyanti, B.P. Dwi (Advisor)
Topik: Pengambilan Resiko dan Intensi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2009    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Selamat Suharto's Undergraduate Theses.pdf (516.06KB; 90 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1319
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Adanya globalisasi menuntut setiap individu untuk lebih dapat bersaing dalam mendapatkan pekerjaan. Hal ini berdampak pada perekonomian negara dimana sumber daya manusia yang melimpah tidak diikuti keterampilan yang dimiliki oleh sumber daya manusia itu sendiri sehingga kurang berhasil dalam persaingan. Akhirnya jumlah pengangguran setiap tahun semakin bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan keterampilan yang lebih baik agar dapat bersaing. Kemampuan bersaing ini juga sudah harus dimiliki pada lulusan SMA. Sebagai pelajar, siswa SMA juga generasi penerus perekonomian bangsa ini. Menurut Iwantono (2002) pengembangan wirausaha akan dapat mengatasi masalah ekonomi yang ada di Indonesia. Untuk dapat menjadikan siswa SMA di Indonesia sebagai wirausaha atau seseorang yang dapat menciptakan suatu usaha baru, maka diperlukan intensi untuk berwirausaha dari para siswa tersebut. Menurut teori Shapero & Sokol (1982) terdapat tiga determinan penentu intensi yaitu perceived feasibility, perceived desirability, dan propensity to act. Selain intensi, dalam menciptakan dan memulai suatu usaha, seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh intensinya saja tetapi juga oleh kecenderungannya untuk mengambil resiko atau risk taking propensity (Sitkin & Pablo, 1992). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap siswa SMA Negeri 70 Jakarta, yang memiliki karakteristik selain tidak memiliki kurikulum kewirausahaan juga didapatkan bahwa pekerjaan dari orangtua mereka sebagian besar adalah karyawan atau bekerja pada sebuah perusahaan. Masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran kecenderungan pengambilan resiko dan intensi untuk menjadi wirausahawan pada siswa SMA Negeri 70 Jakarta?”. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui gambaran tentang siswa SMA Negeri 70 Jakarta dalam kaitannya dengan kecenderungan pengambilan resiko dan intensi untuk menjadi wirausahawan. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 70 Jakarta dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 76 responden. Terdapat dua buah alat ukur dalam penelitian ini, yaitu Alat ukur intensi untuk menjadi wirausahawan dan alat ukur kecenderungan mengambil resiko. Alat ukur intensi untuk menjadi wirausahawan berisikan 38 item dengan nilai validitas 0,226263983 s/d 0,717877598 dan nilai reliabilitas 0,925. Sedangkan alat ukur kecenderungan mengambil resiko berisikan 45 item dengan nilai validitas 0,24088984 s/d 0,575467791 dan nilai reabilitas 0.892. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensi menjadi wirausaha siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta tergolong rendah, berdasarkan norma sementara yang dibuat oleh tim penelitian payung skripsi ini (Kategori rendah, range score antara 112,529 – 142,338). Sedangkan kecenderungan pengambilan resiko pada siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta termasuk tingkat sedang atau menengah, berdasarkan norma sementara yang dibuat oleh tim penelitian payung skripsi ini (Kategori sedang, range score antara 145,933 – 172,087). Dari hasil tambahan penelitian, melalui uji-t ditemukan: (1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi menjadi wirausaha dan kecenderungan mengambil resiko pada siswa kelas XII SMA Negeri70 Jakarta; (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada intensi menjadi wirausahawan siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan ayah, dan kepemilikan kerabat yang berwirausaha; (3) Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kecenderungan mengambil resiko siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta berdasarkan jenis kelamin dan kepemilikan kerabat yang berwirausaha; (4) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kecenderungan mengambil resiko siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta berdasarkan pekerjaan ayah. Saran dari peneliti adalah untuk meningkatkan tingkat intensi ini dan menumbuhkan wirausahawan-wirausahawan muda di Indonesia diharapkan pihak sekolah SMA Negeri 70 Jakarta dapat memfasilitasi siswa-siswanya dengan halhal yang berkaitan dengan dunia wirausaha, Diharapkan orangtua juga perlu mengubah cara pandang bagi anaknya ini dengan tidak selalu memandang bekerja sebagai pegawai menjadi pilihan utama bagi anaknya dan menempatkan juga wirausaha sebagai pilihan dalam berkarier
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)