Jaringan paru dari satwa primata telah lama diisolasi untuk kepentingan pembuatan kultur sel dalam penelitian biomedis. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), memiliki potensi besar digunakan untuk tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kultur sel primer asal jaringan paru fetus monyet ekor panjang. Observasi dilakukan meliputi morfologi sel dan penghitungan populasi sel tiap subkultur. Jaringan didisagregasi melalui dua cara, yaitu secara mekanis dengan pencacahan dan secara enzimatik menggunakan tripsin. Sel ditumbuhkan dalam media DMEM yang disuplementasi dengan FBS 20% dan disubkultur setiap 3 hari. Populasi sel meningkat dimulai dari subkultur kedua dan mencapai kelipatan pertumbuhan tertinggi pada subkultur kelima (27.4 kali). Namun, pada subkultur keenam, mayoritas sel telah mengalami kematian dan tingkat kelipatan pertumbuhan menurun hingga 3.75. Morfologi sel, yang menyerupai sel fibroblas, diobservasi terbaik pada subkultur ketiga dan keempat. Terdapat pula beberapa sel multinukleus dalam kultur. |