Beberapa bakteri yang mampu menginduksi pembentukan es dicurigai memiliki peranan penting dalam proses kondensasi dan pembentukan es di awan. Bakteri tersebut mampu memproduksi nukleator es biologis yang berupa protein dan biasa ditemukan hidup di permukaan daun dan udara. Studi yang banyak dilakukan sampai saat ini pada bakteri pembentuk inti es yang berasal dari daerah subtropis. Pada penelitian ini, bakteri pembentuk inti es diisolasi dari air hujan dan udara pada bulan Maret hingga Mei 2008, dari daerah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Depok. Persentase bakteri pembentuk inti es tersebut dari air hujan kelima daerah di atas berturut-turut antara lain: 19.4%, 18.7%, 5.3%, 2.2% dan 6.4%, sedangkan persentasi bakteri tersebut dari udara antara lain: 9.5%, 6.5%, 0%, 2.7% dan 1.8%. Tingkat kehadiran bakteri pembentuk es paling besar dari sampel air hujan maupun udara diperoleh dari sampel Jakarta dan kemudian diikuti oleh sampel dari Bogor. Diketahui pula bahwa persentasi bakteri pembentuk inti es paling tinggi diperoleh dari air hujan untuk semua sampel dari daerah yang berbeda. Isolat yang diperoleh dari sampel air hujan Jakarta (isolat A32) yang diketahui memiliki aktivitas pembekuan paling tinggi, -2.7° C, menunjukkan kemiripan 100% dengan Pantoea sp. Kehadiran bakteri pembentuk inti es pada air hujan dan udara menujukkan kemungkinan peranan bakteri tersebut dalam proses pembekuan es yang diperlukan untuk menginduksi terbentuknya hujan. |