Menurut akar sejarah dan konteks sosialnya di Barat, kelas menengah menduduki posisi penting dalam proses perubahan menuju tatanan masyarakat yang lebih demokratis. Revolusi Perancis di abad ke-18 yang menempatkan kaum borjuis sebagai agen perubahan diyakini sebagai momentum sejarah yang menandai lahirnya kelas menengah (Heryanto, 1993). Akibat pengalaman sejarah ini, kelas menengah selalu dibebani dengan tanggungjawab akan perubahan yang identik dengan proses demokratisasi. Ilmuwan sosial sering tergoda untuk menggunakan konsep kelas menengah dalam pengertian sejarah bangsa Barat ini sebagai model yang bisa digunakan untuk menganalisis kondisi masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. |