Anda belum login :: 31 Jul 2025 05:52 WIB
Detail
BukuPengaruh Angkak terhadap Jumlah Trombosit Menggunakan Hewan Model dan Penjajakan Aplikasi Angkak
Bibliografi
Author: MARISA ; Purwadaria, Tresnawati (Advisor)
Topik: Angkak; Trombosit; Pewarna Makanan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya (Faculty of Biotechnology Atma Jaya Catholic University of Indonesia)     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Marisa's 1 Undergraduate Thesis.pdf (253.52KB; 2 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTB-119
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Angkak, hasil fermentasi beras oleh Monascus spp., telah digunakan sebagai pewarna makanan di Asia. Saat ini, juga digunakan untuk mengatasi trombositopenia pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Namun, belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat angkak tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian angkak terhadap jumlah trombosit menggunakan hewan model mencit trombositopenia. Sembilan grup mencit C3H (n=2-4) yang digunakan terbagi menjadi grup baseline; plasebo selama 7 hari (P7h); P7h+ekstrak angkak (A) 7h; P7h+P7h; kloramfenikol (CAP) 7h; CAP7h+A7h; CAP7h+P7h; CAP14h+A7h; dan CAP14h+P7h. Seluruh perlakuan pemberian dilakukan melalui oral. Hasil in vivo menunjukkan hubungan tidak nyata antara pemberian angkak dan jumlah trombosit (P>0.05). Jumlah trombosit pada perlakuan P7h+P7h terhadap P7h+A7h terlihat berbeda (672 vs 803), tetapi ANOVA menunjukkan tidak berbeda nyata karena variasi antar hewan. Jumlah trombosit pada perlakuan P7h dan P7+P7h relatif lebih rendah dibandingkan dengan baseline sehingga pemberian CAP terlihat tidak menurunkan jumlah trombosit grup kontrol. Angkak tidak menunjukkan efek positif dan negatif pada mencit normal dan perlakuan CAP. Di samping percobaan in vivo, penjajakan aplikasi angkak pada dokter dan pasien DBD menunjukkan penggunaan angkak sebagai salah satu pengobatan non-medis banyak digunakan di pasien DBD, meskipun tidak dianjurkan, namun tidak dilarang oleh dokter.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)