Anda belum login :: 23 Jul 2025 15:07 WIB
Detail
BukuUji reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Emotional Intelligence Versi Bar-On Subskala Assertiveness dan Self Actualization pada Karyawan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta
Bibliografi
Author: Theresia ; Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor)
Topik: Kecerdasan Emosional; Uji Psikometri
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2008    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Theresia's Undergraduated Theses.pdf (621.42KB; 103 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-1278
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Sepanjang kehidupannya manusia tidak pernah terlepas dari organisasi. Namun, dalam kenyataannya terkadang muncul masalah – masalah yang menimbulkan konflik di antara orang – orang yang berada dalam organisasi tersebut karena tiap orang memiliki karakteristik yang berbeda – beda. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan ternyata kesuksesan seseorang dalam pekerjaan memang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan secara kognitif saja. Tetapi, ada faktor lain yang amat menentukan yaitu emotional intelligence yang terkadang tidak terlalu dihiraukan. Padahal, berdasarkan hasil penelitian emotional intelligence sangat berpengaruh pada job performance seorang karyawan (Robins, 2005). Bahkan, emotional intelligence yang dimiliki dapat menentukan kesuksesan seseorang selama hidupnya (Hemmati, Mills & Kroner, 2003). Hal ini mengindikasikan pentingnya suatu alat ukur emotional intelligence untuk mengetahui tingkat EQ yang dimiliki seseorang sehingga setiap individu dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki serta terus mengembangkan hal - hal positif yang ada dalam dirinya. Alat ukur emotional intelligence yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Emotional Quotient Inventory. Alat ukur Emotional Quotient Inventory pertama kali dikembangkan oleh Dr. Reuven Baron pada tahun 1997. Bar-On mendefinisikan emotional intelligence sebagai kemampuan non kognitif, kompetensi dan keterampilan yang berpengaruh kepada kemampuan seseorang untuk menghadapi tekanan dan tuntutan dari lingkungan (Hein, 2005). Alat ukur ini berisi 133 item yang terdiri dari 5 skala utama dan 15 subskala yaitu intrapersonal (terdiri dari 5 subskala), interpersonal (terdiri dari 3 subskala), adaptation (terdiri dari 3 subskala), stress management (terdiri dari 2 subskala) dan general mood (terdiri dari 2 subskala). Saat ini, alat ukur Emotional Quotient Inventory sudah banyak digunakan di seluruh dunia, namun amat disayangkan belum ada penelitian tentang pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur ini di Indonesia. Padahal saat ini, alat ukur emotional intelligence versi Bar-On sedang dalam proses adaptasi di Indonesia sehingga pengujian psikometri tentu amat diperlukan untuk mengetahui relevansi alat ukur ini dipakai di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis psikometrik terhadap alat ukur Emotional Quotient Inventory dalam bahasa Indonesia. Pengujian psikometri yang dilakukan adalah uji reliabilitas dan validitas (faktor analisis, convergent dan discriminant serta internal consistency). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimental dengan field setting. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Atma Jaya baik akademik maupun administrasi pada semua fakultas maupun biro yang berjumlah 701 orang. Rencananya jumlah sampel yang akan digunakan adalah 255 orang, namun karena keterbatasan waktu maka sampel yang dipakai hanya 182 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Metode reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Cronbach Alpha dengan nilai koefisiennya 0,94 yang menunjukkan respon subjek konsisten pada setiap item alat tes EQ-i ini. Berdasarkan hasil perhitungan internal consistency diperoleh bahwa sebagian besar item berkorelasi secara signifikan hanya 5 item yang tidak berkorelasi dan semua subskala pun berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Hal ini menunjukkan kalau sebagian besar item pada alat ukur ini mengukur konstruk. Sedangkan, untuk pengujian convergent dan discriminant khusus dilakukan pada subskala assertiveness dan self actualization. Pengukuran convergent pada subskala assertiveness menggunakan alat ukur NEO PI-R subskala assertiveness (Costa & McCrae, 1989) diperoleh hasil yang signifikan, sedangkan pada subskala self-actualization menggunakan alat ukur Characteristics of a actualizing person (Boyum, 1979) juga diperoleh hasil yang signifikan. Pengujian discriminant menggunakan alat ukur NEO PI-R skala neuroticism subskala anxiety dan depression diperoleh hasil yang signifikan pula. Berdasarkan faktor analisis dengan menggunakan exploratory maka akan terbentuk 39 faktor. Oleh karena itu, dapat disimpulkan secara keseluruhan pengujian psikometri alat ukur Emotional Quotient Inventory dapat dikatakan reliabel dan valid baik secara internal dan eksternal, namun tetap diperlukan perbaikan pada item tertentu. Saran dari peneliti adalah akan lebih baik lagi jika diadakan penelitian yang lebih luas daripada yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan kelompok sampel yang berbeda dan melakukan uji psikometrik pada subskala lain pada alat ukur ini.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)