Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan pada tingkat pendidikan tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, sering ditemui adanya dosen yang menyalahgunakan jabatannya sebagai dosen dan tidak memenuhi kewajibannya dengan baik, bahkan melanggar kode etik profesionalnya. Hal ini berkaitan langsung dengan integritas, yang didefinisikan sebagai ketaatan yang kuat pada nilai moral yang menggambarkan benar dan salah dalam hidup individu. Integritas dosen yang mempengaruhi tindakannya akan mempunyai efek langsung kepada kegiatan belajar mengajar di kelas, dimana dosen bukan hanya bertindak sebagai tenaga pengajar, tetapi juga sebagai role model bagi para mahasiswa. Oleh karena itu, sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan kualitas pendidikan tinggi, integritas dosen merupakan salah satu masalah yang harus diperhatikan dengan serius. Dalam praktiknya, universitas biasanya membagi status dosen menjadi dua, dosen tetap dan dosen honorer. Antara dosen honorer dan dosen tetap terdapat perbedaan hak, wewenang, dan kewajiban. Biasanya dosen tetap memiliki hak dan wewenang yang lebih besar, serta kewajiban yang lebih kompleks. Terkait dengan adanya perbedaan hak dan kewajiban yang bersifat teknis dan ekonomis tersebut, muncul pertanyaan apakah hal itu akan mempengaruhi integritas kerja dari dosen honorer? Menurut Murphy, ada dua hal yang yang mempengaruhi integritas. Pertama adalah faktor individu, yang di dalamnya terdapat nilai, sikap, dan keyakinan yang dimiliki seseorang. Kedua adalah situasi, yang di dalamnya terdapat norma, kesempatan, dan budaya, termasuk di dalamnya budaya organisasi. Dalam kasus dosen honorer ini, faktor yang lebih berperan adalah faktor situasi. Perbedaan situasi yang paling jelas terlihat adalah perbedaan hak dan kewajiban yang dapat menimbulkan perbedaan pemenuhan faktor hygiene dan motivators dari Teori Dua Faktor Herzberg pada dosen tetap dan dosen honorer. Meskipun begitu, selama ini di Unika Atma Jaya tidak terlihat adanya perbedaan integritas antara dosen tetap dan dosen honorer, dan lebih jauh lagi belum ada data penelitian mengenai hal ini. |