Anda belum login :: 06 May 2025 02:44 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Harga Diri pada Kaum Homoseksual Pria dan Kaum Homoseksual Wanita
Bibliografi
Author:
AMANGKU, EMYRA BIANDA
;
Sukmaningrum, Evi
(Advisor)
Topik:
Homoseksual
;
Lesbian
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2008
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Emyra Bianda Amangku Undergraduated Theses.pdf
(460.73KB;
182 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-1249
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Fenomena homoseksual sekarang ini bukan lagi merupakan suatu hal yang langka. Organisasi yang menaungi homoseksual di Indonesia pun semakin banyak. Walaupun demikian, sikap masyarakat terhadap homoseksual masih negatif. Hal tersebut dibuktikan oleh survey yang diadakan oleh The Pew Research Center (2002), yang menyatakan bahwa hanya 5% dari responden Indonesia yang menyetujui bahwa homoseksual seharusnya diterima oleh masyarakat sedangkan 93% responden lainnya tidak menyetujui. Internalisasi dari sikap negatif dapat menyebabkan penurunan tingkat harga diri pada kaum homoseksual. Pengertian harga diri yaitu penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang mencakup apakah ia dapat menerima dan menganggap dirinya berharga dan mampu dalam menghadapi tantangan hidupnya. Harga diri sangat penting dalam beberapa area seperti fungsi sosial dan akademis. Selain itu, harga diri juga berkorelasi kuat dengan masalah kesehatan mental seperti depresi. Perkembangan harga diri itu sendiri berbeda antara laki-laki dan perempuan. Kondisi yang dialami oleh masing-masing kaum homoseksual pria dan wanita pun berbeda. Kondisi yang dimaksud yaitu peran gender, coming out, interpretasi dan anggapan masyarakat serta penerimaan sosial. Tuntutan peran gender pada kaum pria lebih besar, sedangkan kaum wanita lebih fleksibel dalam menjalankan perangendernya. Maka dari itu, proses coming out bagi kaum homoseksual pria lebih sulit dan berkaitan dengan gejala psikiatrik sedangkan pada kaum homoseksual wanita bersifat tidak stabil dan ambigu. Selain itu, attachment dan perasaan yang mendalam pada kaum homoseksual lebih mudah dianggap bersifat homoerotis dibandingkan dengan kaum homoseksual wanita sehingga kaum homoseksual wanita lebih sulit diidentifikasi. Sikap negatif masyarakat pun lebih sering ditujukan pada kaum homoseksual pria sehingga penerimaan sosialnya lebih sulit. Kondisi-kondisi tersebut berpengaruh terhadap perkembangan harga diri masing-masing kaum homoseksual pria dan homoseksual wanita. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti ingin melihat apakah terdapat perbedaan antara harga diri kaum homoseksual pria dan homoseksual wanita. Untuk mengukur harga diri, peneliti menggunakan alat ukur Self-Esteem Rating Scale dari Nugent dan Thomas. Populasi pada penelitian ini yaitu kaum homoseksual pria dan wanita pada usia dewasa muda (20-40 tahun), dan bertempat tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 56, yang terdiri dari 32 homoseksual pria dan 24 homoseksual wanita. Teknik sampling yang digunakan yaitu snowball sampling. Setelah mendapatkan skor harga diri, peneliti menggunakan uji perbedaan dengan menggunakan metode U Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara harga diri kaum homoseksual pria dan homoseksual wanita. Skor harga diri dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu skor harga diri tinggi, skor harga diri sedang dan skor harga diri rendah. Skor harga diri kedua kelompok sama-sama berada pada kategori sedang. Dengan kata lain, kelompok homoseksual pria maupun wanita memiliki harga diri yang cukup positif. Mereka percaya diri dan dapat mengkespresikan dirinya sendiri. Mereka dapat menerima kritik dengan baik, namun masih tergantung pada penilaian orang lain dan membutuhkan penerimaan sosial.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)